Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Desember 2015

SEKOLAH ORANG TUA

STIFIn Banten
Sekolah orang tua
Kemarin baru aja diskusi bareng istri tentang rencana – rencana kami di masa yang akan datang terutama perencanaan sekolah buat our little princess Khansa. Maklum lagi adaptasi sebagai orang tua baru. Emm.. tapi ngomong – ngomong soal perencanaan sekolah, kami yakin dan percaya bahwa setiap orang tua menginginkan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya benar? Pastinya ya kan?. tapi sebelum melangkah ke pendidikannya nanti sadarkah sebagai orang tua bahwa madrasah (sekolah) pertama untuk anak adalah dirumahnya, dalam hal ini bisa diartikan orang tua adalah sekolah pertama untuk anak. Seperti kata guru kami kang Sofyan Hadi “ngurus bisnis bisa sambil merem tapi ngurus keluarga gak bisa sambil merem. Fanatiklah terhadap dua hal: Tuhan dan keluarga” hmm.. ya, kami sangat setuju dengan nasihat tersebut, karena sebetulnya anak dan keluarga adalah amanah dari Allah dan pastinya akan diminta pertanggung jawabannya kelak di yaumil akhir. Semoga kita mampu memikul amanahNya, Aammiin. 

Kamis, 05 Maret 2015

Survey dari Jobstreet.com 73% Karyawan Tidak Puas Bekerja.

beni badaruzaman

Menurut “kaca mata” STIFIn, karyawan yang Tidak Puas Bekerja Karena Tidak Sesuai Jati Diri Genetik. Mereka tidak mengetahui apa bakat dan potensi diri yang sebenarnya. Sehingga ketidak sesuaian tersebut menampakkan wujudnya dalam ketidak puasan saat bekerja.

1. 54% Karyawan bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Menurut survey 85% mahasiswa sadar salah masuk jurusan setelah kuliah. Ada yang langsung pindah jurusan, ada juga yang mempertahankan dan menjalaninya hingga lulus. Jika saja sejak dini, para mahasiswa mengenal dirinya, bakat dan potensinya, tentulah mereka tidak akan salah memilih jurusan. Akibat salah jurusan, akhirnya pekerjaan yang diambil “asal dapat” saja, walau tidak sesuia dengan latar belakang pendidikan.
2. 60% Karyawan tidak puas bekerja karena tidak ada jenjang karirnya.
Setiap profesi pasti ada jenjang karirnya. Dalam STIFIn setiap Mesin Kecerdasan memiliki TOP PROFESI, jenjang profesi paling tinggi yang sesuai dengan dirinya, profesi yang gue banget, profesi yang di idam idamkan banyak orang. Dengan STIFIn anda akan berada di jalur yang tepat, sesuai dengan bakat Genetik anda. Setelah Tes STIFIn kami dengan mudah memetakan jenjang karir terbaik yang pastinya akan sesuai dengan kemauan dan jati diri anda.
3. 85% Karyawan tidak memiliki Keseimbangan Hidup. (Work Life Balance)
Hal ini karena mereka Sibuk For Nothing (SiTanSil = Sibuk Tanpa Hasil). Merasa sudah bekerja keras, tapi hasil nihil. Mereka yang sibuk bekerja karena tidak ada hasilnya, sehingga waktu merasa kurang, akibatnya waktu banyak terkuras hanya untuk kerja dan kerja, tidak memiliki ke seimbangan hidup. Seperti orang yang sibuk mengasah pisau pada sisi yang tumpul. Padahal kalau ia mengasah pada sisi yang sudah tajam (bakat dan potensinya), hanya butuh waktu sedikit untuk mengasah, itu pisau bisa langsung dipakai dan menghasilkan potongan demi potongan (prestasi demi prestasi).
Ciri orang yang bekerja tidak sesuai Bakat Genetik, bertahun tahun bekerja hal paling sederhana, dia merasakan tidak ada penambahan ilmu dan wawasan, padahal ilmu inilah pengungkit naiknya prestasi, sehingga tidak punya prestasi yang membanggakan, tidak bisa memiliki materi yang di idamkan. Tidak jua naik jabatan dan gaji yang diinginkan.
4. 53% Karyawan tidak puas bekerja karena karakter atasannya.
Konsep STIFIn dapat membantu anda mengenal karakter diri anda, rekan kerja dan Bos anda. Sehingga anda pasti akan merasa enjoy bekerja. Karena anda sudah bisa menghadapi dan men”triks” bos dan rekan kerja anda. Tak Kenal maka tak sayang. Tak kenal atasan maka tak betah kerja. Tak kenal diri sendiri, makanya sulit beradaptasi dengan atasan dan rekan di lingkungan kerja.

Rabu, 06 Agustus 2014

RESENSI Buku Brain Genetic Potential di Koran SINDO

beni badaruzaman

Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Otak

Ketika berhadapan dengan anak yang terlihat enggan belajar apalagi berprestasi, kebanyakan orang tua sama, kalau tidak mengeluh dan meminta pengertian anak, mereka sering kali memberikan punishment atau hukuman. Kadang kala bahkan ada yang memvonis anaknya bodoh, tak  ada bakat untuk menjadi orang hebat. Padahal belum tentu demikian. Melalui buku ini, kita di ajak untuk berpikir  bahwa tidak ada anak bodoh, yang ada adalah anak yang belum menemukan cara belajar tepat dan di bimbing secara benar. Tahap awal yang harus di lakukan oleh orang tua sebelum mengarahkan anak anak mencapai kehidupan terbaiknya adalah menemukan kelebihan dan kekuatan alamiah anak tersebut. Nah , melalui metode STIFIn , kita diajak untuk mengenal dimanakah  letak potensi kecerdasan genetik anak, serta upaya-upaya mengarahkannya.
Konsep STIFIn ini didasarkan pada turunan ilmu tentang otak manusia atau dekenal psikoanalitis, yang pernah dipopulerkan oelh Carl Gustav Jung (1875-1961). Otak manusia terbagi menjadi lima bagian. Setiap orang dianugerashi dominasi yang berbeda pada tiap belahannya sehingga mempengaruhi kemampuan atau kapasitas diri dan kepribadian. Jika yang paling dominan adalah limbik kiri, mesin 
kecerdasannya dinamai Sensing (S). Jika yang paling dominan adalah otak kiri, mesin kecerdasannya adalah Thinking (T). Jika yang paling dominan adalah otak kanan, mesin kecerdasannya adalah Intuiting (I). Jika yang paling dominan adalah limbik kiri, mesin kecerdasannya adalah Feeling (F). Lalu jika yang paling dominan adalah otak tengah,dia bermesin kecerdasan Instinct(In). Mesin kecesdasan tersebut dapat pula diketahui dengan scann finger print atau pindai sidik jari (hal 35).
Yang menarik dari buku ini adalah kita diajak mengenal sifa, keunikan, dan kebiasaan masing-masing mesin kecerdasan tersebut, untuk kemudian memberikan beberapa solusi yang bisa dipraktikan langsung.
Orang Sensing dikenal dengan kepribadiannya yang rajin dan fokus dalam menegerjakan sesuatu sampai tuntas, daya ingatnya kuat dan detail,
Orang Thinking berkarakter tegas, mandiri, kukuh seperti besi, memiliki kepandaian kesalahan secara objektif dengan kepandaiannya, serta memiliki kemampuan untuk memerintah dan memegang kekuasaan.
Orang Intuiting optimis, kreatif, berkelas, kuat, fleksibel, seperti jari manis; jari yang paling susah digerakan tetapi bentuknya indah serta tempat untuk meletakkan sesuatu yang indah-indah seperti cincin, serta memiliki chemistri dengan ilmu, kreatifitas, gagasan, solusi.
Orang Feeling itu penuh cinta, semangat, serta punya emosi yang bergantung pada mood, semua berasal dari perasaan di mana cinta adalah andalannya.
Orang Instinct mengalir, tenang, mencari kebahagiaan dari kedamaian dengan jalan memberikan manfaat kepada orang lain, berada di tengah untuk meningkatkan peran memberikan kedamaian orang yang bertikai, serta kemampuan yang serbabisa (hal 39-48).
Penulis kemudian menjelaskan perihal chemistry hubungan pola komunikasi dalam konsep STIFIn serta juga menjelaskan Aplikasi cara belajar yang pas masing-masing mesin kecerdasan. Dalam proses belajar setiap mesin kecerdasan ada tahapan-tahapannya yang pasti berbeda untuk setiap mesin kecerdasan. Tahapan tersebut dimulai dengan tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Selain itu juga dibahas kalibrasi setiap mesin kecerdasan agar proses belajar tetap terjaga dan tetap dilakukan dengan nyaman dan membuat hasil maksimal. Satu lagi yang menarik adalah bahwa setiap mesin kecerdasan itu mempunyai penyakit belajar, yang secara sadar atau tidak sadar sudah menghinggapi pembelajar.
Penulis juga mengajak secara sadar kita harus mulai menerapkan pelaksanaan cara belajar anak-anak yang disesuaikan dengan mesin kecerdasan dan kepribadiannya agar proses belajar bisa dicapai dengan cara yang nyaman dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Diresensi Oleh :
Nurhadi (Penulis esai, cerpen dan resensi di berbagai media)
Koran SINDO Hal 10 (Budaya & Resensi) Tanggal 10 Juli 2014

Artikel ini juga di POST di Trainer Laris:  

Rabu, 30 April 2014

Kata Pengantar dari Pak Farid Poniman (Penemu STIFIn Personality)

beni badaruzaman
Sumberdaya yang dimiliki manusia sangat terbatas. Salah satunya, dan justru yang teramat penting, yaitu sumberdaya waktu; karena umur manusia terbatas. Dalam keterbatasan itu gunakan sumberdaya yang dimiliki sebijak mungkin. Karena kebanyakan manusia pada akhirnya banyak yang menyesalkan perjalanan hidupnya dengan ungkapan yang terprediksi yaitu: 'yaalaitani' atau 'if only' atau 'jika seandainya'. "Jika seandainya dulu saya punya orangtua kaya, maka nasib saya mungkin sudah jadi pengusaha besar". Ungkapan yang senada seperti itu harus digaris bawahi sebagai ungkapan basi. 

Semakin terbatas sumberdaya seseorang, semakin ia perlu berstrategi untuk men-SuksesMulia-kan hidupnya. Ilmu STIFIn, merupakan ilmu yang paling jitu, jika ingin berstrategi dalam mengelola hidup setiap orang. Saudara Beni Badaruzaman, melakukan co-creation terhadap ilmu STIFIn dengan menggunakan merek baru yaitu Brain Genetic Potential.
Membimbing bagaimana caranya agar tidak salah mengelola masa depan. Khususnya masa depan anak. 

Sebagai penggiat STIFIn yang punya nyali, dengan bekal pengalaman dan wawasan yang ada, saudara Beni Badaruzaman siap berbagi kepada Anda semua tentang apa yang telah ia pelajari dan praktikan khususnya kepada dirinya sendiri dan keluarganya di bidang STIFIn Learning, Parenting, dan Profession. Ini tentu saja menggugah para pegiat STIFIn yang lain untuk meniru keberanian Saudara Beni, karena Pengetahuan tidak berarti apa – apa sebelum dipraktikan. 

Selamat menikmati co-creation dari ilmu STIFIn karya Saudara Beni Badaruzaman, Tahniah. 

Bekasi, 13 April 2014 
Farid Poniman 
Penemu STIFIn

Rabu, 26 Maret 2014

Dulu Masalah, Sekarang ANUGERAH

STIFIn Banten
Salam SuksesMulia! Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kesehatan, damai, keberkahan selalu Allah SWT limpahkan kepada sahabat pembaca sekalian, Aammiin. Apa kabar anda hari ini??? Jawabannya? Pinteeer,, SuksesssMuliaa.... Aammiin.

Kali ini saya Rizal Muharam, ingin berbagi sedikit pengalaman di keluarga kami yang mungkin saja ada diantara anda yang mengalami masalah yang mirip – mirip hehe.. apa itu? Siapa diantara anda yang punya masalah  kesulitan mengendalikan kebiasaan “buruk”? baik kebiasaan “buruk” yang dialami diri sendiri atau pun mungkin kebiasaan “buruk” yang menjangkit putra – putri anda? Kata buruk sengaja saya kasih tanda petik mengapa karena baik dan buruk adalah menurut siapa? Buruk buat seseorang belum tentu buruk buat orang lain betul atau benar? ;) kadang kita terlalu cepat menilai sebuah perilaku itu buruk dan menjadikan hal tersebut adalah masalah besar buat kita, padahal pernahkah kita bilang “oo ternyata ini hikmahnya aku (dulu) dikasih masalah itu” pernah? Saya pernah bahkan sering. Terlepas dari setuju atau tidak terhadap interpretasi pembuka dari saya tadi, ada baiknya kita simak pengalaman berikut. Yukk

Saya anak pertama dari 3 bersaudara yang semuanya ganteng – ganteng haha bahkan kedua adik saya jangkung – jangkung (baca: tinggi) terusannya bisa diterka? Yes! Cuma saya sendiri yang kurang tinggi hehe.. Hasil tes STIFIn sangat membantu saya untuk menentukan peran masing – masing crew di perusahaan keluarga kami. Adik saya yang pertama namanya Hadid Febriza hasil tes STIFIn Sensing ektrovert (Se) saat ini menekuni bidang bahasa Jepang dan menjadi personel Quality Control di perusahaan keluarga, adik saya yang ke – 2, Rahman Adiyasa, biasa dipanggil Yasa hasil Tes STIFIn Feeling Ekstrovert (Fe). saat ini usianya 20 tahun (02 April 2014) seorang mahasiswa fakultas hukum di universitas negri terpopuler di Serang Banten :) memiliki hobi menekuni kegiatan dunia maya (online).

Dulu saat masih menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adik saya tumbuh menjadi anak yang baik Alhamdulillah cuma ada sedikit perilaku yang lumayan sering bikin orang tua kami kesal bukan main, katanya sedikit tapi sering hahaha.. kebiasaan itu adalah bolos sekolah alias mabal atau versi panjangnya dari rumah judulnya sekolah tapi nyatanya belok, hah? Belok kemana? Belok ke warnet main game online. Kaya sok iye, pulang sekolah siang hari sambil teriak ala anak-anak seusianya “mah bikini mie (mie instan) asa (panggilan Yasa) laper pulang sekolah” hmm tok tok.. padahal mah pulang dari warnet :(  Kenakalan ini dilakukan beberapa kali namun dengan trik, sehari masuk sekolah sehari belok ke warnet, dengan cara itu sang guru dikelabui dengan absensi adik saya, gak tau juga kenapa, akhirnya seperti kata pepatah “sepandai – pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga” apalagi gak pandai melompat hehe. satu hal yang saya ingat betul, waktu itu kedua orang tua kami punya side job menjadi “Polisi warnet” yang kerap kali melakukan razia mendadak. suatu ketika adik saya Yasa pernah tertangkap tangan sedang  main game online di sebuah warnet yang letaknya tidak jauh dari sekolahnya, habislah ia dimarahi oleh orang tua kami huaaaaaa...

Perilaku “belok” tersebut kami yakini hingga saat ini menjadi wasilah pintu gerbang adik saya berkenalan dengan dunia maya yang kini sangat akrab ia tekuni, apakah perilaku tersebut buruk? Mungkin sebagian besar dari kita, apalagi jika anda seorang orang tua yang kebetulan memiliki masalah yang sama akan berkata BURUK.. mau jadi apa itu anak!! Hehe *dramatisir dikit*. Jika saya menjadi anda pun saya akan memiliki perasaan yang sama, kesal, emosi, dongkol, udah disekolahin malah kaya gitu argghhhhh..

Sejenak kita beralih ke kisah lain dulu, dalam dunia NLP (Neuro Linguistic Programming) atau ilmu pemberdayaan diri melalui bahasa pikiran yang pernah saya pelajari ada sebuah teknik yang powerfull yang dinamakan “Reframing” atau membingkai ulang sebuah masalah sehingga muncul makna baru yang lebih positif, sebutannya “Seni mengubah makna”, saya kasih contoh sedikit, jika ada orang tua yang mengeluhkan “anak saya ini banyak omong, pusing ladeninnya, capek” makna kalimat orang tua tersebut mengandung masalah. Lalu bagaimana cara merefreamnya? Ada 2 cara yang bisa digunakan, namun kali ini saya hanya akan membagiakan satu saja ya, lho kenapa? Bentar lagi pemilu soalnya, what? Apa hubungannya? Yeee,,, Ada Uang Ada Suara hahhh :p. kembali ke laptop, anda yang mengerti seni mengubah makna bisa berkata kepada orang tua tersebut, “wah bagus dong, nanti besarnya jadi komunikator ulung seperti presiden Barack Obama” bisa dirasakan perubahan maknanya? Masalah (saat ini) bisa menjadi Harapan (Masa depan) see? ;) insya Allah orang tua tersebut bisa lebih menerima sikap bawel anaknya.

Kembali ke cerita adik saya, terlepas dari baik atau buruknya penilaian kami sebagai kakak dan orang tuanya tapi sejak tahun 2011 – sekarang adik saya menjadi faham tentang dunia online bahkan mahir membuat website toko online yang saat ini Online shop merebak dimana – mana, Alhamdulillah dari keahliannya ia bisa membantu ekonomi keluarga dan memiliki laptop hasil dari keringatnya sendiri, speknya? Mampir aja dah kerumahnya. Menurut kakanya mah laptopnya kereeenn hehe.. beberapa karya adik saya misalnya www.SabunNaturalKalia.com; www.KlinikTerapiPikiran.com ; www.iOn-Spray.com ; www.RizalMuharam.com bahkan artikel yang saat ini sedang kita baca, website www.StifinBanten.com adalah hasil karya adik saya yang di poles oleh om Beni @beni_be penulis buku best seller “BrainGeneticts” sekaligus trainer dari Rumah STIFIn Banten. Dua tahun lalu adik saya juga dipercaya untuk mendesign website milik KPU Provinsi Banten www.KPU-BantenProv.go.id menuju 09 April 2014, Alhamdulillah yaa.. jangan lupa tentukan pilihan anda ya ^_^ yang pasti jangan pilih saya karena saya nggak nyalon hohohooo
kontrak kerja website KPU Banten

Dulu Masalah Sekarang Anugerah, mungkin kita belum tahu rencana Tuhan dibalik masalah – masalah kita saat ini, yang pasti Dia tidak ingin anda hanya numpang lewat selama didunia ini, akhir kata, mari kenali diri kita, fokus dan optimalkan jadilah pribadi Sukses yang senantiasa menebar manfaat, Aammin

Rabu, 01 Januari 2014

BAHAYA SABAR, NIKMATNYA SYUKUR

STIFIn Banten
resolusi tahun baru
Salam SuksesMulia sahabat hebat! Alhamdulillah.. segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam yang telah mengizinkan kita untuk bertemu dengan tahun yang baru dan harapan yang baru. ya, 2013 telah berakhir tadi malam bersamaan dengan bunyi petasan dan derasnya hujan yang membasahi setiap sudut kota dan bersamaan dengan tetesan air hujan telah menghanyutkan emosi negatif dan janji – janji cuma janji di 2013 yang belum sempat diwujudkan. Selamat datang 2014, selamat datang masa depan dan harapan yang baru.

Sahabat hebat, apa resolusimu di tahun yang baru ini? Masihkah resolusi kita hanya sebatas ritual yang hanya akan dilakukan saat tanggal 1 Januari dan berakhir di laci meja lalu dilupakan? Tentunya itu bukan anda kan? :). Saya Rizal Muharam, adalah pribadi yang jauh dari sempurna namun insya Allah senantiasa belajar untuk lebih baik dari waktu ke waktu, kali ini ingin berbagi dengan sahabat semuanya, siapa pun yang sedang membaca kata demi kata dalam tulisan ini, saya belum tentu lebih baik dari anda, tapi izinkan saya berbagi sedikit untuk anda dan harapannya semoga sharing saya bermanfaat.

Insya Allah resolusi saya tahun ini adalah “Menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur” bersyukur bukan hanya ucapan lisan saja namun perlu diwujudkan dengan tindakan nyata sebagai bentuk rasa terima kasih kita kepada yang Maha Memberikan Nikmat. Ehm, sebelumnya saya punya pertanyaan untuk sahabat sekalian, “pilih mana, menjadi hambaNya yang bersyukur atau bersabar?” pertanyaan yang sederhana sekali, apalagi kata syukur dan sabar mungkin akrab ditelinga kita semua, betul?

Idealnya sih kedua – duanya. Lalu bagaimana jika harus ada yang didahulukan. Untuk menjawabnya, saya akan mengutip jawaban yang diberikan oleh sahabat saya, Ahmad Sofyan Hadi (@BangunCinta) seorang pakar EmoSIGN - Analisa Tanda Tangan. Beliau pernah dalam sebuah kesempatan bertanya kepada kami peserta seminar EmoSIGN, tentang 2 pertanyaan diatas, idealnya sih bisa dua2nya dan kita perlu belajar. Mungkin saya akan membahas dari sisi fokus, mana yang perlu kita fokuskan, bersyukur atau bersabar? Mari kita bahas

Tanpa melihat atau mencari definisi sabar, apa arti kata sabar untuk anda wahai sahabat? Saya yakin sekali persepsi teman – teman tentang sabar pasti berbeda, walaupun secara arti mungkin mirip – mirip. Sambil saya ketik tulisan ini saya ikut mencari definisi sabar menurut islam :)

Sabar dan syukur adalah separuh dari iman. Yang pasti keduanya punya makna positif, sayangnya, media terutama televisi yang merupakan media audio visual tidak jarang memberikan gambaran tentang orang yang sabar. Apa yang sering ditampilkan? Mungkin diantaranya (yang negatif) orang sabar sering dicitrakan teraniaya, tertindas dan terdzolimi, eh sama aja ya maksudnya? Hehe.. intinya yang sering dicitrakan adalah pribadi yang tidak enak untuk ditiru. Oleh karenanya karena mungkin tanpa sadar kita dijejali dengan tayangan – tayangan demikian akhirnya hal tersebut menjadi auto sugesti kepada diri kita yang menonton acaranya. Yah, mungkin menjadi sebuah program dalam mental bawah sadar “Sabar = tertindas” ini mungkin lho, sebelum komentar, baiknya sahabat selesaikan dulu baca sampai akhir. Heheh.. sepertinya telah terjadi pergeseran makna sabar itu sendiri dari positif menjadi negatif, sekali lagi ini karena pencitraan yang salah dari makna sabar itu sendiri, bukan salah si sabarnya.

Hal tersebut pada akhirnya menjadikan sebuah boomerang pada diri kita, misalnya pada saat ada masalah dan berdoa, “yaa Tuhan, jadikanlah hamba orang yang sabar”, doanya bagus, positif namun kita belum tau persepsi sabar dalam pikirannya bagaimana. Seandainya persepsi sabar dalam pikirannya adalah citra yang negatif maka ia mungkin akan selalu diterpa masalah –masalah, karena gimana mau sabar kalau belum pernah diuji? Akhirnya cobaan datang silih berganti dan ia merasa heran, kenapa ko masalah hidupnya kian rumit owwww… sekali lagi ini masalahnya ada pada persepsi sabar dalam pikiran masing – masing orang ya. Faham kan?

Berdoalah agar diberikan kekuatan, bukan meminta dihindarkan dari masalah. Lalu, bagaimana dengan kata syukur? Sekali lagi ini dipengaruhi juga oleh definisi syukur dalam pikiran masing – masing orang. Rasa syukur sering diasosiasikan dengan kenikmatan, bahkan Dia juga menjanjikan akan menambah nikmatnya jika kita bersukur dan akan mengazab kepada orang yang ingkar. Diberi nikmat lalu bersyukur, seolah nikmat dulu baru bersyukur, padahal sebenarnya energi syukurlah yang mengundang nikmatNya, jadi sekarang dibalik, bersyukurlah maka akan terus ditambah nikmatNya. Apa yang disyukuri? Kadang kita tidak menyadari bahwa setiap waktu kita diberikan nikmat yang jauh lebih banyak ketimbang nikmat lain yang kita kejar, padahal kita setiap detik bernafas. pointnya, bersyukur akan mengundang nikmat – nikmat yang lebih banyak.

Jadi, orang yang senantiasa bersyukur maka akan dilimpahkan nikmat yang jauh lebih banyak dan lebih sering ketimbang yang tidak. Jadi masalah terbesarnya adalah bukan itung – itungan pada nikmat yang Dia berikan, itu jelas tak terhingga dan kita tidak akan mampu menghitungnya, masalahnya ada pada rasa syukur kita terhadap nikmat – nikmatNya. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah mendapat nasehat, sebelum berdoa untuk meningkatkan energi positif kita, mulailah dengan beristighfar dan menyadari satu demi satu nikmat yang kita rasakan, niscaya kita akan “malu” meminta padaNya, karena nikmatNya begiiituuuu banyaaak. That’s why, orang yang hatinya dipenuhi rasa syukur akan selalu mengalami keberlimpahan, karena syukur akan mengundang nikmat – nikmat yang lain. Jadi fokus saya di resolusi 2014 ini adalah insya Allah belajar menjadi hambaNya yang pandai bersyukur dan bersabar (dengan persepsi baru), apa resolusi sahabat hebat?

Yuk chat langsung
BBM 2b1c913b / WA 08777 14 222 14

Sabtu, 28 Desember 2013

Kabar baik di akhir tahun

beni badaruzaman
Sabtu pagi yang biasanya disibukkan dengan kedua anakku, kali ini agak nyantai sedikit, karena kedua anakku sedang liburan di rumah neneknya. Sehingga saya bisa nyantai sebentar dengan istri dirumah. Tiba-tiba “Ting” notifikasi email berdenting di smartphoneku. Ternyata email dari bunda Sofie Beatrix dari AsaMediau. Wow, pagi-pagi begini ada email yang membuat semangat saya membuncah, karena email ini adalah jawaban atas email yang sebelumnya kami diskusikan.

Tentu isi dari email itu adalah tentang progres buku yang sedang saya garap. Sekitar bulan November bersamaan dengan penyelenggaraan WBT#11 kami berjumpa dan diskusi tentang buku “Ini Cara Gue Banget”, Alhamdulillah buku di terima untuk di proses menurut prosedural yang berlaku di AsaMediamu.

Gayung bersambut, kek Jamil Azzaini (Inspirator SuksesMulia) dan Bunda Sofie Beatrix (Penulis dan Pengkader Penulis)  memberitakan kabar yang luar biasa membuat hati ini berharu biru, beliau berdua begitu perhatian dengan para kadernya yaitu alumni Akademi Trainer. Dan tidak hanya sekedar perhatiannya saja yang tentu sudah kita pernah rasakan selama ini. Tetapi ini nyata dan konkrit, yaitu beliau menyusun program untuk mengorbitkan para alumni Akademi Trainer untuk menjadi penulis yang handal dan berpengaruh dan akan produknya akan menjadi “mega Best Seller seperti buku ON, Aamiin. Program tersebut adalah “Co Writer spesial untuk alumnus Akademi Trainer pilihan Co Branding Jamil Azzaini”. Penawaran program tersebut ditawarkan kepada saya, dan mudah-mudahan ini yang pertama. Karena begitulah kata Bunda Sofie, dia akan garap buku saya ini karena materinya menarik dan belum ada yang garap untuk tema seperti ini.

Alhamdulillah, jika disederhanakan program “Co Writer spesial untuk alumnus Akademi Trainer pilihan Co Branding Jamil Azzaini” itu nantinya kek Jamil Azzaini akan bantu menulis di buku itu dan akan diolah oleh bunda Sofie sehingga menadi buku yang menarik dan enak dibaca. Di cover depannya akan ada nama penulis dan co writer Jamil Azzaini dengan di tampilkan logo Akademi Trainier sebagai rumah besar para alumninya. Bisa di rasakan, bagaimana hati ini berbunga-bunga, - “feeling sekali” hehehe ....
Ada salah satu yang menarik bagi saya secara pribadi, konsep program ini jelas sangat jelas ingin mengangkat/mengkatrol penulis-penulis pemula dengan jaminan seorang Guru yang bersahaja dengan rela menyumbangkan buah pikirannya dalam tulisan dan disandingkan dengan penulisnya, dalam hal ini ada nama saya sebagai penulis dan Jamil Azzaini sebagai Co Writer.
Selain itu, program ini juga akan di garap serius mulai dari penulisan, desain, penunjukan penerbit, konsep pemasaran online, dan event-event trainingnya juga. Di dalam event training ini nantinya akan digarap bareng oleh Akademi Trainer. Wow, sebuah konsep yang jelas dari sebuah niat untuk mengangkat derajat para lulusan Akademi Trainer ketempat yang lebih tinggi dan bermartabat.  Semoga niat dan aksi yang jelas dari para penggagas program ini di ridhoi Allah SWT dan menjadi ladang amal jariyah buatnya. Buat kek Jamil Azzaini makin jelas dengan visinya yang mengkader dan bunda Sofie juga dengan konsepnya, ini menandakan jalur SuksesMulia-nya dilaksanakan dengan nyata. Bahasa sederhananya sesuai dengan PassiON mereka berdua.

Email tadi pagi sangat jelas sekali seorang bunda sofie ingin memberikan hasil sentuhan yang terbaik dari sebelumnya, beliau bertujuan ingin buku ini menjadi mega best sellser seperti buku ON. Setelah mengabarkan dan berdiskusi dengan istri, kamipun bersyukur atas kabar baik ini, dan istripun mendukung apa yang menjadi langkah saya. Maka saya pun sepakat atas sejumlah aturan yang menurut hemat kami bisa membuat win-win solution sehingga pada proses perjalanannya buku ini terbit sesuai dengan jadwal. Mohon sabar dan doa dari pembaca semua, buku ini sedang digodok lagi agar hasilnya lebih maksimal dan bisa diterima dan tingkat kebermanfatannya lebih terasa.

Saya flashback kembali, ternyata apa yang tertulis di buku ON karya kek Jamil Azzaini, kalo kita laksanakan secara istiqomah mulai dari membuat visiON, juga dilaksanakan dengan ActiON yang mengutamakan skala Prioritas dan dan dikerjakan sesuai dengan Aksi strategis, dan mengerjakannya sesuai dengan PasiON serta berkolaborasi dengan komunitas 3 tif, Insya Allah hasilnya akan dilalui dengan terasa ringan dan nyaman dan menghasilkan karya yang bisa dibanggakan. Bagi yang belum ON, yuk move on di 2014 ini. Buat resolusi yang efeknya WOW buat kehidupan kita dan bermanfaat bagi orang banyak.

Terbayang, apa yang menjadi cita-cita Kek Jamil dengan Akademi Trainernya yang mencetak kader-kader terbaik dalam mempersembahkan karya-karyanya juga memberikan training-training yang berpengaruh bagi terciptanya peradaban SuksesMulia membumi di tanah Indonesia yang kita cintai.

Demikian tulisan singkat ini, semoga bisa mengisnpirasi kita semua.

Salam SuksesMulia
Beni Badaruzaman (@beni_be)
book writer “Red Carpet of Your Child”

Rabu, 27 November 2013

Cara Efektif Memilih Jurusan SMA yang “GUE BANGET…”

beni badaruzaman
Setiap orang pada akhirnya akan menekuni sebuah profesi tertentu yang menurut mereka cocok sebagai sumber penghidupan sekaligus kehidupan dan nyaman dalam menjalaninya. Profesi yang pas tersebut selalu berpijak pada bakat alami yang tidak bisa dilepaskan dari mesin kecerdasan otaknya. Nah, awal saat meniti karir di profesi yang akan ditekuni adalah ketika ia memilih jurusan dalam pendidikan yang akan dilalui menuju profesi tersebut. Penentuan jurusan yang paling dini dalam pendidikan adalah saat mau masuk SMA, dimana menurut kurikulum 2013, penentuan jurusan dilakukan mulai kelas 1 SMA.

Terkait dengan kebutuhan penentuan jurusan tersebut, STIFIn memberikan arahan berdasarkan hasil tes fingerprint siswa, yang sejatinya disesuaikan dengan bakat alami dan mesin kecerdasan masing-masing siswa. Caranya, lakukan tes sidik jari STIFIn. Matriksnya kurang lebih sebagai berikut :

No.
Mesin
Pilihan Utama
Pilihan
Pilihan
Kecerdasan
Rekomendasi STIFIn
Kedua
Ketiga
1
Si
Bahasa
IPS
IPA
2
Se
Bahasa
IPS
IPA
3
Ti
IPA
IPS
Bahasa
4
Te
IPA
IPS
Bahasa
5
Ii
IPA
Bahasa
IPS
6
Ie
IPA
Bahasa
IPS
7
Fi
IPS
Bahasa
IPA
8
Fe
IPS
Bahasa
IPA
9
In
IPS/Bahasa
IPA
-