Tampilkan postingan dengan label Sensing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sensing. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 April 2014

Penjelasan Hasil Tes Sensing Extrovert (Se)

beni badaruzaman

Penjelasan Hasil SENSING EKSTROVERT
Se adalah singkatan dari Sensing extrovert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai mesin kecerdasan. Menurut kon- sep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 mesin kecerdasan tersebut. Identitas mesin kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika mesin kecerdasan digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (ekstrovert). Dengan demikian Se su- dah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai mesin kecerdasan lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepri- badian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Kepribadian Se ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ (Physical Quotient).
Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Limbik kiri abu-abu itu- lah yang menjadi sistem operasi tipe Si.
Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih renggang karena mengandung dendrit yang lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini me- nyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber bioritmiknya tergantung pemicu dari luar.
Mesin kecerdasan S sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena orang S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak. Tipe Semenyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan baterai (char- ger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tapi lama kelamaan akan semakin kuat. Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki ke- mampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan.
Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin
yang lebih berharga. Kelebihan orang S justru terletak di harga myelin- nya yang lebih terlatih.
Disebabkan fungsi otot, tipe S lebih senang jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan karena mereka memiliki stamina yang lebih he- bat. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan pan- ca indera, maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran seba- gai pasukan paling depan ketika berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar.
Jika tipe S nya dikemudikan dari luar ke dalam menjadi tipe Se akan muncul sifat lebih pemalu dan pencemas, namun berani men- coba sekaligus memanfaatkan potensi tenaganya yang sedia ada. Bah- kan pada urusan untuk tampil ke depan jika ia sudah ditempa dengan latihan yang disiplin dan pengalaman justru ia merasa paling berhak untuk berada di barisan paling depan, meskipun awalnya pemalu. Tipe Semerasa tidak punya pilihan harus berada di depan karena selain le- bih sederhana juga lebih fun (menyenangkan). Tipe Se sanggup untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai barisan paling depan. Selain ia sanggup mengerjakan pekerjaan rutin ia juga bersedia difungsikan sebagai frontliner dalam suatu pekerjaan. Termasuk ketika ia menekuni profesi seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha maka ia lebih merasa yakin dengan pengalamannya sehingga ia akan menangani bisnisnya memulai dari paling depan.
Jenis Se memiliki kelebihan yang cenderung lebih dermawan. Juga di sisi lain dalam membelanjakan untuk dirinya cenderung lebih boros. Dengan kedermawanannya terutama untuk membelanjakan orang lain akan membuat ia kerapkali mendapatkan momentum bisnis yang ba- gus. Memperlakukan pekerjaannya sebagai aktivitas yang menyenang- kan. Bahkan hidupnya pun cenderung ingin bersenang-senang, oleh karena itu ia menjadi pembelanja yang boros karena cenderung ingin menikmati hidup. Jika menolong orang cukup dengan memberi uang. Ia merasa tanggung jawabnya selesai jika sudah menangani masalah dengan memberi uang.
Berkat kestabilannya dalam bekerja dan selalu terhubung de- ngan lingkungannya (karena lingkungan justru menjadi chargernya) serta membeli dukungan lingkungan dengan kedermawanannya maka akhirnya membuat orang Se memiliki banyak peluang bisnis yang menjadi momentum terbaik untuk dimanfaatkan. Kebiasaannya selalu mencari peluang baru terkadang tergelincir menjadi sosok yang lebih opportunistik. Namun baginya peluang bisnis harus diambil sebagai momentum untuk menghasilkan pendapatan (generate income). Hal inilah yang menyebabkan orang Se seperti cenderung bergerak dari satu proyek ke proyek lainnya.
Rutinitas atas apa yang dilakukannya dan minatnya yang besar un- tuk menangkap peluang membuat orang Se memiliki merek yang me- nempel pada dirinya yaitu sebagai sosok yang menjadi jaminan sukses terhadap setiap kerjasamanya. Merek tipe Se dikenal dengan merek dirinya yang menjadi jaminan terselenggaranya kerjasama dengannya. Jika terdapat investor yang ingin bekerja sama dengannya maka apa yang tertanam di benak investor tersebut adalah bahwa dirinya diang- gap sudah punya pengalaman dan track record yang bagus untuk men- jalankan investasinya.
Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Se mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terda- pat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repeti- tious, show offs, inoffensive, endurance, deterministic, dan steady (ba- hasa Inggris dipertahankan supaya definisinya tidak multi tafsir).
Cara orang Se dalam mempelajari sesuatu dilakukan dengan meng- hafal bacaannya. Supaya bacaannya lebih mudah dikuasai mengapa tangannya harus ikut bergerak dengan jalan menandai bacaan-bacaan yang dianggap penting. Tipe Se memiliki kemampuan merekam secara visual yang lebih mengagumkan. Seringkali merekam peristiwa akan menjadi kelebihannya justru ketika ia ingin mempertontonkan kebo- lehannya. Urutan peristiwa secara detail dapat direkam dengan sek- sama. Oleh karena itu cara belajar dengan menggunakan alat peraga secara visual akan menjadi keutamaan baginya. Namun diantara faktor yang paling membuatnya menguasai pelajaran jika ia mengulang-ulang mengerjakan latihan soal atau memecahkan masalah. Pengalaman- nya dalam melakukan sesuatu selalu menjadi bekal keberhasilannya. Mencoba langsung dan mengalami sendiri merupakan proses belajar yang paling efektif bagi tipe Se. Bentuk-bentuk latihan yang mengulang merupakan cara yang sangat baik untuk memfungsikan myelin-nya. Se- makin sering dilatih semakin banyak myelin yang berkembang maka kemahirannya akan semakin meningkat. Memberikan terpaan pengalaman yang spesifik membuat orang Se dengan kemampuan fisik yang berbasiskan myelin membuat orang Se memiliki tarif yang tinggi.
Cara yang paling jitu untuk mendorong tipe Se adalah dengan memberikan insentif berupa sesuatu yang nyata (tangible). Insentif ini harus dirancang sedemikian rupa supaya terukur, karena kalau diberi- kan sedikit sudah bisa kenapa harus banyak-banyak. Proses motivasi pada tipe Se ini sesungguhnya mudah karena cukup dengan memberi- kan materi. Namun yang paling penting perlu diukur jumlah dan wak- tunya yang tepat.
Prioritas utama jika ingin memilih jurusan dan memilih profesi sebaiknya diarahkan pada satu diantara lima pilihan industri berikut ini, yaitu ekonomi, sport, kemiliteran, perhotelan, sejarah. Selanjutnya da- pat dipilih diantara pilihan jurusan atau profesi seperti pilihan berikut ini: ahli keuangan, ahli bahasa, bisnis transportasi, pedagang, entertainer, bankir, pertanahan, dokter, jurnalis, keartisan, manufacturing, pilot, pramugari, model, aktor/artis,salesman, perkebunan, pertanian, pe- ternakan, administrasi, sekretaris, pustakawan, operator, pegawai/staff, penyanyi, pekerja pabrik, security, pelukis naturalis, fotografer, camera- man, presenter, penari, pekerja lapangan dalam berbagai sektor, dll.
Mengapa memerlukan dan lain-lain karena semakin kesini pro- fesi semakin beragam. Namun jika ingin memilih jurusan ataupun profesi patokan bagi tipe Se adalah mempertimbangkan empat kata kuncinya, yaitu: mengingat, otot, rajin, dan tercetak. Artinya juru- san atau profesi yang dipilihnya didominasi oleh unsur-unsur yang me- merlukan daya ingat, memerlukan otot, dan mengandalkan faktor rajin untuk menguasainya, serta mudah membentuk dirinyaibarat mencetak
lilin oleh jurusan atau profesi yang dipilihnya, karena tipe Se memang sangat bergantung pada tempaan lingkungannya.
Sebagai pribadi yang utuh tipe Se memiliki sisi-sisi diametral se- bagai berikut: tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perem- puan, eksposure petualangannya luas namun internalisasi kedewasaan lambat, seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pen- damping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta, pembawaan terkesan lembut padahal suaranya sering meleng- king, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepas- tian tetapi cepat merasa tersudut dan kemudian kabur. Oleh karena itu perlu berwaspada dengan kelemahannya dan berusaha mengekploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka se- cara otomatis kelemahannya tertutup dengan sendirinya.
Tipe Se sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemis- tri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Se harus mampu menangkap setiap peluang yang datang. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Se harus mencari LADANG untuk menanam uangnya. Keuletannya untuk memanfaatkan setiap kesem- patan yang datang ibarat berladang secara musiman. Kejeliannya un- tuk menangkap setiap peluang yang datang membuat ia begitu cekatan jika berbisnis dari proyek ke proyek. Ladang itu biasanya lebih berupa aset fisik, properti, franchise, atau infrastruktur yang dikelola untuk menghasilkan pemasukan uang secara rutin.

Penjelasan Hasil Tes Sensing Introvert (Si)

beni badaruzaman

Penjelasan Hasil SENSING INTROVERT
Si adalah singkatan dari Sensing introvert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai mesin kecerdasan. Menurut kon- sep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 mesin kecerdasan tersebut. Identitas mesin kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika mesin kecerdasan digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (ekstrovert). Dengan demikian Si su- dah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai mesin kecerdasan lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Pengertian sederhana dari Sensing introvert adalah jenis kepri- badian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Kepribadian Si ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan mengingat yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan ingatan atau disebut MQ (Memory Quotient).
Sistem operasi pada tipe Si berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan putih yang le- taknya di bagian dalam. Limbik kiri putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Si.
Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung dendrit lebih banyak. Kerapatan yang le- bih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari dalam keluar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah tidak bisa diam ingin selalu bergerak karena sumber bioritmiknya lebih dinamis.
Mesin kecerdasan S sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena orang S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak. Tipe Si terlebih lagi karena ditunjang oleh ketersediaan baterai (charger) yang ada di dalam dirinya menyebabkan Si seperti memiliki tenaga yang kuat. Selain memiliki bentuk (konstitusi) fisik yang atletis besar (bongsor) juga orang Si memiliki kemahiran fisik yang ditunjang oleh motorik kasar.
Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin.Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga. Kelebihan orang S justru terletak di harga myelin- nya yang lebih terlatih.
Disebabkan fungsi otot, tipe S lebih senang jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan karena mereka memiliki stamina yang lebih he- bat. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan pan- ca indera, maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuattipe S memilih peran sebagai pemain yang berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar.
Jika tipe S nya dikemudikan dari dalam menjadi tipe Si akan mun- cul sifat lebih percaya diri. Hal itu membuat Si menyukai sebagai orang yang tampil dan berperan sebagai pemain (player), pada satu diantara berbagai aktivitas yang ditekuninya. Seperti menjadi atlit, penyanyi, ar- tis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha maka ia akan ikut turut tangan menangani bisnisnya.
Jenis Si memiliki kelebihan yang otomatis berfungsi dalam cara kerjanya yang terbiasa efisien. Memperlakukan pekerjaannya dengan output per input yang bagus. Pekerjaannya mesti efisien. Cara mem- belanjakan pengeluaran begitu hemat. Termasuk dalam berbagi pun tipe Si sangat hemat. Daripada disuruh berbagi terlalu besar tipe Si memilih membantu dengan cara lain yang mengeluarkan tenaganya. Ia menolong orang dengan keuletannya.
Berkat rajin dan tidak mudah lelah tipe Si memiliki jumlah koneksi hubungan sosial yang banyak. Jumlah relasi yang dikunjungi atau dihubungi tiap harinya lebih banyak dibanding tipe yang lain. Tipe Si memiliki target mendapatkan koneksi dari semua haluan yang diper- lukan untuk merampungkan tugasnya atau menjual semua dagangan- nya. Setelah menanam benih usaha dibanyak tempat kemudian tipe Si tinggal berharap dapat panen. Dalam pikiran tipe Si atas semua jerih payah yang dilakukannya kemudian ia berharap dapat panen memetik hasilnya.
Pengulangan atas apa yang dilakukannya membuat orang Si memi- liki merek yang menempel pada dirinya yaitu sebagai orang yang sukses menghasilkan kuantitas yang besar. Merek tipe Si dikenal sebagai orang yang selalu berjaya memperbesar skala volume kinerjanya. Misalnya jika memilih bisnis transportasi, tipe Si selalu berhasil memperbanyak penumpang. Jika ia menjadi ahli bahasa maka jumlah perbendaharaan kata yang berhasil direkam jumlahnya begitu mengagumkan.
Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Si mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terda- pat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repeti- tious, show offs, inoffensive, endurance, deterministic, dan steady (ba- hasa Inggris dipertahankan supaya definisinya tidak multi tafsir).
Jika seorang Si ingin memperbaiki cara belajarnya lakukan dengan merekam perbendaharaan istilah atau kata-kata (vocabulary) baru. Se- tiap istilah atau pelajaran diulang-ulang dengan membahasakan kem- bali dengan cara yang bervariasi. Juga menjadi penting menggunakan alat peraga karena penampakan secara visual akan memperbanyak rekaman informasi yang ke ingatannya. Bahkan perlu alat peraga itu
dimainkan supaya mendapatkan pengalaman. Mencoba langsung dan mengalami sendiri merupakan proses belajar yang paling efektif bagi tipe Si. Bentuk-bentuk latihan yang mengulang merupakan cara yang sangat baik untuk memfungsikan myelin-nya. Semakin sering dilatih semakin banyak myelin yang berkembang maka kemahirannya akan se- makin meningkat. Belajar sambil bergerak justru akan membuat orang Si menjadi lebih nyaman. Dan mereka dapat memperpanjang masa belajarnya jika mereka melakukannya sambil bergerak.
Cara yang paling jitu untuk membangkitkan motivasinya untuk belajar dan bekerja yaitu jika diberi sparring (teman berlatih yang seka- ligus menjadi pesaingnya), karena tipe Si sangat memerlukan ‘tarikan nyata’. Mereka tidak bisa dimotivasi menggunakan pesaing imajiner, karena kecerdasan indrawinya hanya akan bekerja jika pesaingnya nya- ta. Semakin mereka mau naik kelas semakin tinggi pula level sparring yang mesti dihadirkan.
Prioritas utama jika ingin memilih jurusan dan memilih profesi sebaiknya diarahkan pada satu diantara lima pilihan industri berikut ini, yaitu industri keuangan, bahasa, transportasi, perdagangan, hiburan. Selanjutnya dapat dipilih diantara pilihan jurusan atau profesi seperti pilihan berikut ini: ekonom, atlit, tentara, bisnis perhotelan, sejarawan, bankir, pertanahan, dokter, jurnalis, keartisan, manufacturing, pilot, pramugari, model, aktor/artis, salesman, perkebunan, pertanian, pe- ternakan, administrasi, sekretaris, pustakawan, operator, pegawai/staff, penyanyi, pekerja pabrik, security, pelukis naturalis, fotografer, camera- man, presenter, penari, pekerja lapangan dalam berbagai sektor, dan lain-lain. Mengapa memerlukan dan lain-lain karena semakin kesini profesi semakin beragam. Namun jika ingin memilih jurusan ataupun profesi patokan bagi tipe Si adalah mempertimbangkan empat kata kuncinya, yaitu: mengingat, otot, rajin, dan tergerak. Artinya jurusan atau pro- fesi yang dipilihnya didominasi oleh unsur-unsur yang memerlukan daya ingat, memerlukan otot, dan mengandalkan faktor rajin untuk menguasainya, serta tergerak dengan sendirinya karena tipe Si memang terpanggil dijurusan atau profesi tersebut.
Sebagai pribadi yang utuh tipe Si memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: penuh ambisi namun mudah patah,penurut namun muncul rasa persaingan,berjiwa pesiar namun ingin selalu didampingi sparringnya, menjadi kamus atas segala problematika namun terkadang ‘blank’, cenderung kronologis dan fakta-sentris meski terkadang seperti bola liar dan tiba-tiba meyakini telepati, pelakon yang percaya diri namun terka- dang menjadi pencemas, memang ulet dan tersusun namun disertai dengan bawel seperti Mr. Printilan. Oleh karena itu perlu berwaspada dengan kelemahannya dan berusaha mengekploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahannya tertutup dengan sendirinya.
Tipe Si sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki ke- mistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Si harus mengejar harta tersebut dengan keuletannya. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Si harus mencari PANGGUNG untuk me- ningkatkan produktivitasnya. Keuletannya tidak dilakukan secara mem- babi-buta, melainkan sejak dini menset-up panggung agar dirinya dapat tampil untuk memamerkan kebolehannya. Untuk mendapatkan pang- gung tersebut ia mesti menata dari bawah sampai ia akhirnya mencapai
level tertinggi dari permainan panggungnya. Panggung disini tidak se- lalu berarti panggung pertunjukan, meskipun itu memang menjadi ke- utamaannya, namun panggung ini bisa dengan makna yang lebih luas. Termasuk di dalamnya panggung bisnis. Misalnya ia berhasil memper- tontonkan kemahiran pengelolaan uang investor dengan pulangan in- vestasi (ROI) yang aman dan mengagumkan. Bisnis investasi dijadikan panggungnya melalui kemampuan pengelolaan keuangan yang efisien dan terpercaya. Sehingga setelah dipertontonkan membuat banyak pihak tertarik untuk mempercayakan investasi kepadanya. Sebut saja karena ia punya panggung berupa bank atau lembaga keuangan.

Sabtu, 02 November 2013

Mengenal Karakter Mesin Kecerdasan (MK)

beni badaruzaman
Setelah mengetahui letak masing-masing mesin kecerdasan (MK), kini giliran kita akan melihat karakter dari masing-masing MK tersebut. [Perlu diingat jika berbicara jenis kecerdasan, satuannya intel- ligences, jadi lengkapnya menjadi Sensing Intelligences, Thinking Intelligences dan seterusnya. Akan halnya satuan Personaliti Genetik (PG) adalah quotients
  • Sensing memiliki kecerdasan inderawi,
  • Thinking memiliki kecerdasan berpikir,
  • Intuition memiliki kecerdasan indera ke enam, 
  • Feeling memiliki kecerdasan perasaan, dan
  • Instinct memiliki kecerdasan indera ke tujuh. 
Uraiannya adalah sebagai berikut:
  • Kecerdasan S mengandalkan pancaindranya sehingga orang S cenderung praktis, konkrit, dan jangka pendek, sesuai dengan jangkauan panca inderanya.
  • Kecerdasan T mengandalkan pikiran logisnya, hal mana mem- buat orang T objektif, adil, dan efektif.
  • Kecerdasan I mengandalkan indera keenamnya dalam mengam- bil keputusan yang berarti jauh terproyeksi ke depan, menjadikannya orang yang sangat optimistis, jangka panjang, dan terkonsep.
  • Kecerdasan F selalu merujuk kepada perasaannya yang mem- buat orangnya bertenggang rasa, bijak, dan memimpin.
  • Sementara In selalu merujuk kepada indera ketujuh jika akan mengambil keputusan, menjadikan orang In spontan, pragmatis, dan rela berkorban.
Ada tiga istilah indera dalam penjelasan pada lima MK tadi masing-masing: panca indera, indera keenam dan indera ketujuh. Apa perbedaannya? Agar tidak salah pengertian, kita perlu bahas lebih rinci.
Perhatikan contoh ini: Dirut jenis S (mengandalkan keputusan- nya pada panca indera) tidak mau menaikkan targetnya tahun depan karena, menurut penglihatan panca inderanya, daya beli pasar menurun. Sebaliknya Dirut jenis I mengambil keputusan yang lebih optimistis karena hasil proyeksi indera keenamnya (diproses melalui penggunaan otak kanan) meyakini kondisi pasar tahun depan justru akan normal kembali bahkan lebih baik. Tapi Dirut jenis In yang mendapat pengetahuan begitu saja tanpa proses berpikir dari indera ketujuhnya memilih menurunkan targetnya karena menilai pasar tahun depan justru melemah dari tahun ini. Kira-kira kurang lebih begitulah perbedaan ketiga indera tadi di mana panca indera berdasar fakta, indera keenam yang memproyeksi ke depan, dan indera ketujuh yang mengandalkan naluri (atau firasat).

Atau bisa juga diibaratkan seperti ini:
  • S seperti kamera
  • I ibarat detektif dan
  • In layaknya naluri hewan.
Sekarang kita lihat 5 MK berdasarkan Konsep Triune Brain (Paul MacLean).

Menurut neurosaintis McLean otak manusia terdiri atas otak insani, otak mamalia, dan otak reptilia. Berdasarkan konsep ini, otak insani menempati posisi teratas dalam evolusi otak manusia. STIFIn sendiri berpendapat bahwa penyebutan otak insani yang mengesankan bahwa otak ini yang paling berbudaya dan paling tinggi kelasnya dibanding yang lain adalah keliru. Kami tidak sependapat dengan konsep ini. Seperti yang sudah dijelaskan pada sesi sebe- lumnya, setiap kecerdasan memiliki keunggulannya sendiri-sendiri. Tapi kita di sini tidak datang untuk mendebat konsep strata otak McLean.

Otak insani ditempati oleh kecerdasan T dan I. Mereka dengan kecerdasan T dan I memiliki kelas tersendiri karena keduanya memi- liki kesamaan dalam hal intelektualitas. Keduanya sama-sama jago dalam mengatur strategi, tidak mudah didikte, punya prinsip dan pola tersendiri, serta sama-sama keras kepala mempertahankan prinsipnya.

Sedangkan kotak S dan F berada pada strata otak mamalia. Mamalia jenis S berarti tukang makan, sedang mamalia jenis F berarti tukang kawin dan beranak. S dan F adalah sama-sama orang ‘lapangan’, lapangan rumput seperti mamalia. Mereka sama-sama eksekutor yang lebih menguasai arena kerja. Mereka sama-sama lebih tahan banting dibanding mereka yang memiliki otak insani. Orang S menguasai keterampilan teknis operasional, sedangkan orang F mahir dalam menggerakkan orang. Lihat, tipe ini tidak lebih buruk atau tidak lebih rendah kelasnya bukan, meski otaknya adalah otak mamalia.

Strata terendah dalam konsep MacLean adalah otak reptilia yang dimiliki kecerdasan In. Reptil digambarkan sebagai buas, ber- badan besar, tapi otaknya kecil sehingga gampang punah. Seperti halnya reptil, orang In merespon sangat cepat bahkan cenderung spontan apa saja dari lingkungannya. Tidak berpikir panjang, lugu,dan cenderung naif. Keunggulan otak reptilia ini adalah spiritualitas- nya yang tinggi, suka menolong dan berkorban demi kepentingan yang lebih besar. Jadi, sekalipun otaknya, menurut strata McLean, lebih rendah dari otak lain tapi ternyata dialah yang paling memiliki spritualitas tinggi. Jadi masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan bukan?

Coba perhatikan ini:
  • T yang logis dan objektif, cenderung raja tega.
  • I yang kreatif dan konseptor, cenderung a-sosial.
  • S yang dianggap suka bersenang-senang, rajin dan ulet.
  • F yang, upss.., dianggap mata keranjang, eh... malah sangat pandai berempati serta memahami perasaan orang lain.
  • In yang buas memiliki kesalehan tinggi.
Pendek kata, pada setiap MK yang memiliki kelebihan pasti akan selalu diikuti kelemahan pada sisi yang lain sebagai satu paket yang harus diterima sebagai fitrah kesejatian yang sejajar. Kesimpu- lannya, STIFIn mendudukkan tiga strata MacLean sebagai sederajat, bukan sebagai strata yang bertingkat.

Roger Sperry pemenang hadiah Nobel pada tahun 1981 mem- perkenalkan pendekatan otak berdasarkan kuadran, yakni kuadran kanan dan kuadran kiri. Sekarang masih banyak yang beranggapan bahwa otak pada kuadran kanan lebih bagus dan lebih hebat dari yang kiri. Otak kanan dianggap kreatif, fungsional, meruang, fleksi- bel, lebih manusiawi, sehingga dianggap lebih hebat. Banyak buku dan seminar yang diselenggarakan mengenai kehebatan kuadran otak kanan ini. Sebaliknya otak kuadran kiri dinilai cenderung kaku, terkotak-kotak, mementingkan disiplin, membosankan, menjadikan orang ibarat robot. Kami berpendapat pendekatan ini ketinggalan jaman. STIFIn, seperti sudah kami katakan berkali-kali, menganggap bahwa pendekatan otak kuadran kanan dan kuadran kiri memiliki kesetaraan dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Orang kanan yang pandai merancang tidak akan maju jika tidak ada orang kiri yang mengerjakannya.

Kemudian salah satu teori turunan dari konsep STIFIn yaitu ten tang Diagonal Produksi dan Diagonal Organisasi.

Kedua diagonal itu menguraikan kesamaan antara dua kecerdasan yang sebenarnya saling bertolak belakang. Diagonal Produksi merupakan persamaan sifat dari kecerdasan S dan I yang sesungguhnya berbeda layaknya bumi dan langit.
S sangat membumi, sedang tipe I sangat melangit.
S jangka pendek dan ‘rabun jauh’, sebaliknya I jangka pan- jang dan ‘rabun dekat’.
Tapi dibalik perbedaan yang sangat tajam itu terdapat persamaan yang juga amat mirip. S dan I sama-sama menyukai terlibat da- lam aktivitas produksi, meski dengan cara yang berbeda.
S membuat, I mencipta. S peniru, I kreator.
Diagonal Organisasi merupakan persamaan sifat dari kecerdasan T dan F. Sesungguhnya T yang raja tega dengan F yang malas mikir berbeda secara diametral seperti arah mata angin: utara dan selatan. Utara lebih dingin, Selatan lebih hangat.
Orang T lebih dingin dan berjarak dengan orang, F lebih hangat dan lebih dekat dengan orang.
Orang T menggunakan kepala, orang F menggunakan hati.
Namun diantara perbedaan yang sangat telak tersebut antara T dan F memiliki persamaan yaitu sama-sama suka mengorganisasi- kan.
Orang T mengorganisasikan dengan kepala dalam bentuk managerialship. T manager
Orang F mengorganisasikan dengan hati dalam bentuk leadership. F leader

Anda pasti bisa melihat perbedaan antara seorang manager dengan seorang pemimpin kan? Manager mementingkan proses dan hasil, pemimpin mementingkan manusia dengan emosinya.

Mengapa STIFIn mengkritisi MBTI karena, antara lain, teori diagonal ini. Berdasarkan teori diagonal ini sebenarnya tidak perlu ada tret/sifat Judging dan Perceiving pada MBTI. Karena Judging itu merupakan sifat utama dari diagonal organisasi dan Perceiving merupakan sifat utama dari diagonal produksi. Artinya Judging dan Perceiving tidak memiliki organ fisik tersendiri, melainkan sekedar persamaan sifat dalam diagonal.

Untuk memahami lebih dalam lagi tentang karakter masing- masing MK mari kita akan lihat sifat paradoks di dalam masing- masing MK.
  • S tahan banting tapi manja. Tipe S jika berjerih payah mengeluarkan keringat hingga banting tulang sekalipun, maka rasa penat dan rasa sakitnyapun cenderung berhenti di urusan fisik semata, tidak sampai dibawa ke urusan psikis atau hati. Namun di balik kekuatan banting tulangnya ini tipe S merasa perlu didukung orang lain. Ia membutuhkan seperangkat sumberdaya dan dukungan konkrit untuk mudah menjalankan tugasnya. Pada bagian inilah orang S kelihatan manjanya dan kurang mandiri.
  • Tipe T adalah mesin profit yang mahir tapi suka terjebak pada hal-hal sepele. Alasan kenapa tipe T bisa diandalkaan jadi pencari keuntungan karena kemandirian dan sistematikanya dalam bekerja. Namun ketika ada tuntutan untuk berpikir besar, tipe T malah menghabiskan energinya pada hal-hal kecil yang remeh-temeh, tidak esensial, teknis, padahal seharusnya ia bicara hal strategis.
  • Tipe I adalah reformis atau pembaharu tapi kurang sadar musuh. Tipe I berjiwa pengusaha dan menyukai perubahan, karena itu ia selalu melihat peluang untuk melakukan perubahan untuk mengimplementasikan konsepnya. Namun terkadang apa yang akan direformasi selangkah lebih cepat dari jamannya atau keinginan banyak pihak. Hal ini membuat orang I sudah melangkah jauh di depan, sementara orang lain tertinggal di belakang. Tipe I tidak memiliki interes untuk membangun platform. Baginya yang penting adalah memperjuangkan ide. Menurutnya ide adalah jalan terbaik untuk melangkah. Hal inilah yang membuat ia tidak sadar bahwa orang lain yang tidak terbawa atau tidak bisa mengikuti kecepatannya menjadi musuhnya. Mereka kecenderung memiliki musuh bukan yang datang dari samping tapi justru datang dari bawah oleh karena arus bawah tidak suka dengan tipe I yang terlalu bersifat vertikal.
  • Sedangkan sifat paradoks pada tipe F, antara lain, adalah visinya jauh ke depan tapi mudah menyerah. Tipe F layaknya seorang ideolog, pemimpin yang visioner, berani menghadapi arus yang melawannya, namun, sayangnya, kegigihannya seperti ‘hangat-hangat tahi ayam’, naik turun mengikuti mood-nya. Ketika ketidakstabilannya itu terbaca oleh lingkungannya mulailah muncul resistensi. Jika resistensi itu berlanjut pada skala yang lebih besar, apalagi jika ditambah persoalan-persoalan lain yang bersifat teknis dan non teknis, membuat ia cepat menyerah.
  • Pada tipe In, salah satunya, adalah generalis tapi tanggung, tidak tuntas. Tipe In memang serba bisa, responsif, cepat tanggap, pragmatis, dan berpikir holistik secara cepat, namun karena persentase pada empat belahan otaknya serba 50% yang membuat ia tidak menjalani pekerjaannya hingga tuntas.
Sekarang kita akan merinci masing-masing tipe kecerdasan. Kita mulai dari gambaran peran otaknya. Masih ingat kan bahwa setiap kita memiliki satu, hanya satu dan tidak lebih, kecerdasan dominan sehingga pada kecerdasan dominan itulah porsi analogis peran otak sebebar 100%. Jadi, pada tipe kecerdasan S dengan sendirinya porsi peran otaknya 100% pada limbik kirinya, sedangkan inferiornya berada pada I yang porsinya hanya sebesar 20%, adapun persentase T dan F-nya masing-masing + 40%; kalau T 45% maka F 35% atau sebaliknya. Mengenai profil keseharian S dapat diringkas dalam sepuluh sifat berikut ini: buktikan!, teliti, perhatian pada detail, menuntut bukti, rajin, pikiran terangkai, mendapatkan hasil, membutuhkan kepastian, suka mencontoh, suka non fiksi, dan kuat ingatan. Sesuai teori Pavlov tentang rangsangan dan hambatan, tipe S memiliki eksitasi tinggi dan inhibisi rendah. Artinya dirangsang dari luar (eksitasi) gampang dan tidak punya halangan (inhibisi) dari dalam untuk beraksi. Itulah kenapa tipe S ini mudah dibentuk, rajin serta berstamina. Kerena rajin dan berstamina itulah atau bugar karena hormon kortisolnya tinggi, tipe S cenderung memiliki keterikatan hubungan dengan harta, dimana ada hormon kortisol disitu ada duit; calon orang kaya.

Sekarang rincian untuk Tipe T. Berdasarkan persentase analogis, maka persentase otak neokortek kirinya sebesar 100%, dimana T berada. Berdasarkan teori menyilang superior-inferior, maka otomatis persentase F yang merupakan kelemahan orang T hanya sebesar 20%. Sedangkan persentase S dan I-nya masing-masing + 40%; atau jika S 45% maka I 35% atau sebaliknya. Lalu seperti apakah profil keseharaian kecerdasan T? Ini dia sepuluh yang paling menonjol: yaitu: “pikirkan!”, logis–rasional, kurang peka, dingin, jaga jarak, tanya data, kritis, tegas tuntut hak, maskulin. Apabila memakai teori Pavlov, maka tipe T memiliki eksitasi rendah dan inhibisi tinggi. Susah dirangsang dan pada saat yang sama punya halangan dari dalam yang besar. Orang ini susah digerakkan dan sulit bergerak sendiri. Kira-kira bisa disebut sebagai super defensif. Inisiatif dan kemandiriannya datang dari pikirannya, tetapi berhitung untuk beraksi. Meski super defensif, namun bertangan dingin, karena yang bekerja bukan ototnya tetapi kepalanya, sehingga cenderung memiliki kerkaitan dengan tahta; ya....calon penguasa.

Kini giliran Tipe I. Porsi peranan otaknya dapat dianalogikan sebagai berikut: Otak neokorteks kanannya yang ditempati I sebesar 100%, kecerdasan terlemahnya adalah S sehingga porsinya hanya sebesar 20%, sedangkan persentase T dan F-nya masing-masing + 40%; kalau T 45% maka F 35% atau sebaliknya. Adapun karakteristik sehari-hari yang ditampilkan tipe ini adalah : “bayangkan!”, gambaran besar, kreatif–unik, abstrak–teoritis, orientasi masa depan, pola beragam, analogi dan metafora, suka alternatif, suka cerita fiksi, hal besar dan strategis. Sementara eksitasi dan inhibisanya sama-sama rendah: Kesimpulannya orang seperti ini susah dirangsang, tapi tidak punya halangan dari dalam untuk beraksi. Dengan demikian tipe I ini hanya akan maju jika punya dorongan dari dalam, misalnya, ia punya mimpi. Apabila sudah terdorong dari dalam, maka tidak ada hambatan baginya untuk menjalankan programnya. Tipe seperti inilah yang sesuai dengan kemistri kata; calon pengusaha. Karena kualitas keputusannya sangat tergantung dari wawasan ilmunya (atau kata).

Sekarang Tipe F. Berdasarkan persentase analogis, peran limbik kanan sebagai mesin kecerdasan F-nya sebesar 100%, persentase T sebagai yang terlemah sebesar 20%, sedangkan persentase S dan I masing-masing + 40%; apabila S 45%, maka I 35% atau sebaliknya. Adapun sepuluh profil keseharian F yaitu: “rasakan...”, main hati, berorientasi pada orang, mengukur perasaan, hangat dan ramah, empatik dan simpatik, mudah tersinggung, suka ngobrol, meyakinkan, lembut dan penyayang. Jika memakai teori Pavlov, tipe F sama-sama memiliki eksitasi dan inhibisi tinggi. Mudah dirangsang dari luar tapi hambatan dari dalamnya juga besar terutama datang dari suasana hatinya yang cepat berubah-ubah, sehingga tidak mudah untuk beraksi. Akibatnya tipe F ini lebih mudah jika memanfaatkan potensi yang lain yaitu menebarkan cintanya yang punya stok banyak. Tipe seperti inilah yang cenderung berkemistri cinta; calon pemimpin.

Terakhir, rincian untuk tipe In. Inilah kecerdasan yang serba bisa tapi pada saat yang sama juga serba setengah. Porsi peran otaknya tidak memiliki sisi inferior seperti yang lain, karena selain In yang 100%, empat yang lain semuanya 50%. Adapun sepuluh gambaran kesehariannya: “ayo..cepat!”, spontan, naluri, senang terlibat, pragmatis, generalis, menolong, to the point, temannya banyak, mudah adaptasi, traumatik, pendamai. Tipe In tidak punya eksitasi dan inhibisi yang artinya orang tipe ini spontan, responsif, penolong. Tipe seperti inilah yang berkemistri dengan bahagia; calon pegiat nirlaba.
Lantas bagaimanakah cara belajar yang harus dilakukan setiap mesin kecerdasan? Apakah ada perbedaan cara masing-masing kecerdasan? Perhatian uraian berikut ini: Tipe S yang jago mengingat mesti rajin menghafal. Tipe T yang jago menalar harus rajin membuat skema pelajaran. Tipe I yang jago spasial mesti rajin berkreasi sendiri. Tipe F yang jago auditori harus rajin berdiskusi pelajaran. Dan tipe In yang jago merangkum sebaiknya belajar secara deduktif. Inilah salah satu perbedaan mendasar dari In dengan keempat tipe lainnya, yakni sementara keempat tipe yang lain induktif (dari detil ditarik kesimpulan), In justru belajar dengan cara deduktif (dari kesimpulan diuraikan ke detail).


Rabu, 16 Oktober 2013

Bacaan Serius : Beli satu harus dua

beni badaruzaman

Punya dua orang Sensing di rumah ternyata harus ekstra budget juga ternyata. Istri dan Anakku Dewi bermesin kecerdasan sama yaitu sensing extrovert. Orangnya suka sekali mencontek atau meniru sesuatu yang menyenangkan panca indranya.
Diawal-awal saya menerapkan STIFIn untuk pola asuh keluarga, saya cukup kewalahan karena budget untuk dua orang sensing membengkak. Contoh kecil saja dalam hal urusan kerudung. Hampir setiap bulan selalu ada jatah kerudung untuk berdua. Memang tidak seberapa harganya, tapi itu loh kalo menurut saya mau berapa sih kerudung yang harus dipake? Tapi kalo inget posisi saya sebagai Pendukung utama orang sensing, hal ini harus saya lakukan agar mereka termotivasi untuk melakukan sesuatu.
“Pak kemarin Dewi bilang sama ibu, temennya punya model kerudung baru warnanya ungu, kata dewi , cocok dengan sendal mainnya”
“Nah bukannya sudah dibeliin minggu kemarin yang warna pink, itupun alasannya sama cocok dengan bajunya”
“Kasian kan Dewinya pak, ingat loh orang sensing itu kalo tampilannya ngga Match, agak kurang pede lho pak!, kasian kan anak kita pak”
Lagi-lagi orang feeling luluh dengan rayuan, apalagi kalo demi anak.
“Ya udah beliin aja, ajak Dewinya sama ibu! Suruh pilih sendiri!, Ingat temenin yah!, sebagai ibu yang bermesin kecerdasan sama harus selalu terlibat dalam semua kegiatan anak” itulah kata-kata sakti sebagai seorang STIFIn Consultant.
Dikeluarkanlah uang seharga kerudung tersebut, dan istri pun tidak menyambut uang itu dengan segera.
“Kalo gitu bapak aja yah yang nemenin Dewi!, ibu mau ke tempat kerja dulu ngontrol karyawan”
“Loh gimana sih? Kan harus ibu yang mendampingi!”
“Ngga mau!” sambil siap-siap meluncur ke tempat kerja. Padahal saya pun harus segera meluncur ke sebuah tempat Pelatihan untuk memberikan Training.
“Terus gimana ….? ”
“Masak cuma Dewi saja yang dibeliin? Ibu juga kan sama kaya Dewi!, Sensing Extrovert juga” sambil megangin kantong belakang celana saya.
Akhirnya budgetnya pun double saya keluarkan, hehe … kena rayuan duo sensing lagi.

Minggu, 03 Februari 2013

Lima mesin kecerdasan jika dikiaskan dengan unsur alam semesta

beni badaruzaman

Simbol sidik jari, dan kemistri kepemilikan dapat difahami dari tabel  berikut ini :

SENSING itu ibarat tanah tempat orang berpijak sehingga orang merasa aman. Unsur tanah mencerminkan kestabilan. Meski tanah diinjak-injak ia tetap akan produktif memberi manfaat bagi penghuni di atasnya. Tanah menyimpan kotoran dan mengolahnya menjadi kandungan zat-zat fosil yang berdaya guna menghasilkan tenaga. Tanah terhampar luas memiliki volume kekuatan tenaga fisik yang hebat. Sifat-sifat tanah tadi mirip dengan jempol. Secara fisik jempol paling besar dan memiliki tenaga paling kuat. Ingat di dalam tanah tadi tersimpan banyak harta. Harta lambang kesejahteraan. Orang yang banyak harta perlu diacungi jempol. Orang  S: seperti tanah yang stabil menghasilkan, seperti jempol yang kuat dan ulet, juga memiliki kemampuan untuk mendatangkan dan menyimpan harta

THINGKING itu ibarat besi. Kokoh, tegak, dan tidak memerlukan bantuan benda lain untuk berdiri sendiri. Besi adalah simbol kemandi-rian, ketegasan, dan kepandaian. Besi memang kaku. Faktor kakunya itulah yang membuat besi dipilih menjadi kerangka rumah. Besi merupakan unsur tanah tertentu yang berbentuk butiran, bijian, atau lempengan yang mengandung elemen keras dan padat. Sifat besi terkerangka, kait mengait secara sistematis. Ibarat jari telunjuk, besi mewakili unsur kekuatan. Jari  telunjuk akan mampu menunjukkan kelemahan, ketidak sempunaan, atau kesalahan. Jari telunjuk menjadi pengelola untuk menetapkan pekerjaan atau masalah yang prioritas. Telunjuk digunakan untuk menunjuk atau memerintah. Seperti seorang mandor. Oleh karena itu dominasi jari telunjuk ini adalah dominasi kekuasaan sesuai dengan kemistrinya. Telunjuk kemis-tri pasangannya adalah tahta. Orang T: tegas, mandiri, kokoh seperti besi, memiliki kepandaian menunjukkan kesalahan dengan kepandaiannya, dan diberikan kemampuan untuk memerintah memegang kekuasaan.

INTUITING itu ibarat kayu. Kayu pohon tumbuh dan bergerak vertikal. Kayu pohon tumbuh, hidup dan menghasilkan buah. Kayu seperti tidak pernah berhenti tumbuh ingin mencapai langit. Dan juga kayu tumbuhan indah dan sedap dipandang mata. Jika orang ingin mencari lambang kreativiti maka simbol yang digunakan adalah pen-sil kayu, bukanlah ballpoint. Demikan juga benda-benda kreatif bahkan rumah kreatif dibuat dari kayu. Kayu memiliki kekuatan sekaligus fleksibil-itas. Kayu menghadirkan kreativitas. Jika Anda tinggal di kawasan atau rumah yang banyak pohonnya, maka hawa kreativitas mudah didapatkan. Gerakan kayu yang cenderung bergerak vertikal ke atas seakan mencapai langit, ibarat penuh optimisme sedang melompat mengejar masa depan. Kayu menciptakan kreaTIvitas. Kreativitas lambang kualitas ilmu. Masih ingat dalam ranah keilmuan terbagi tiga kelas: deskripiƞ, analitis, kemu-dian tertinggi adalah sintesis. Sintesa adalah hasil kreativitas. Orang I: optimis, kreatif, berkelas, kuat dan fleksibel seperti kayu, memiliki keindahan seperti jari manis. Jari manis adalah bagian jari yang paling susah digerak-kan, namun bentuknya indah, tempat meletakkan cincin. Sebagaimana susahnya menggerakkan kreativita. Kreativitas adalah ilmu yang paling bernilai. Oleh karena itu orang I, kemistrinya kepada ilmu, kreativitas, ga-gasan, solusi yang diwakili dengan unsur ‘kata’.

FEELING itu ibarat api. Api menyala berkobar-kobar penuh semangat. Api pun mampu membakar benda di sekitarnya. Api ditakuti, disegani, tapi juga diperlukan. Api yang lebih berharga adalah api yang berwarna biru, menghasilkan suhu lebih panas yang stabil. Sedangkan api merah lambang kemarahan yang merusak. Api mampu membakar kayu dan melelehkan besi. Namun api keseharian ada-lah api yang terkadang padam, menyala, padam, dan, menyala lagi. Semangat yang naik turun mengikuti ‘mood’. Api yang menyala berkobar-ko-bar dan panasnya terasa di sekitarnya sebenarnya berasal dari sumber api ang volumenya kecil. Itulah pengibaratan jari kelingking, yang letaknya di  bagian paling pinggir sebelah luar. Jari kelingking walaupun kecil ia bisa mengalahkan jempol. Kecil-kecil cabe rawit. Seperti semut mengalahkan gajah. Mengapa kecil-kecil mampu mengalahkan karena datangnya dari
cinta asmara. Jatuh cinta yang membuat kerajaanpun dapat tumbang.  Demikian juga orang F: penuh cinta, penuh semangat, punya emosi, ter-gantung mood, semua serba berasal dari perasaan. Ibarat kelingking mes-ki kecil mampu mengalahkan yang besar. Kemistri yang dijadikan andalan-nya adalah cinta. Melalaui semangat cinta ia bisa diterima oleh orang lain, oleh masyarakatnya.

INSTINCT itu ibarat air. Air memberikan rasa lega bagi yang dahaga, mem-bersihkan kotoran di sekitarnya, memadamkan api yang mem-bara. Air mengalir ke semua arah, baik lobang besar ataupun lobang ke-cil. Air sungai yang besar seperti air bah bisa juga menghanyutkan dan menenggelamkan apa saja. Air adalah simbol kehidupan, ketenangan, kedamaian, dan kesejahteraan. Sesuai letak jari tengah yang berada di tengah-tengah, air adalah vital diperlukan untuk kehidupan. Air selalu mengalir diantara dua sisi keras yang berada di sampingnya. Air selalu diapit dan air berguna jika diwadahi untuk kemudian dimanfaatkan. Air sanggup berkorban, tidak terlalu mementingkan harga diri jika ia memberikan manfaat bagi sekitarnya. Oleh karena air bukan barang kaku, bukan keteguhannya yang membuat ia bermanfaat tapi alirannya, keberadaan-nya untuk makhluk di sekitarnya. Orang In; mengalir, tenang, mencari kebahagiaan dan kedamaian dengan jalan memberikan manfaat kepada orang lain. Ibarat jari tengah orang In berada di tengah untuk mening-katkan perannya dan berkontribusi lebih besar. Atau ia berada di tengah untuk mendamaikan orang yang bertikai. Atau ia berada di tengah un-tuk menutupi dan melengkapi jika masih ada kekurangan. Atau ia berada di tengah karena kemampuannya yang serba bisa. Air memberi manfaat demi mencari bahagia.

Sabtu, 05 Januari 2013

Taklukkan Bos SENSING

beni badaruzaman


Bos ber-Mesin Kecerdasan  SENSING adalah bos yg suka ngatur, detil, rinci, trasaksional, selalu bergerak & andalkan pengalaman.  Bila kamu punya BOS seperti itu maka inilah cara menaklukkannya.

Prinsip dasar untuk menaklukkan setiap BOS  

Prinsip dasar untuk menaklukkan setiap BOS adalah selalu masuk melalui Mesin Kecerdasannya (MK). Prinsip yg kedua adalah bantu si BOS lakukan apa yang jadi kelemahannya. Sehingga dia akan selalu butuh kita.

Mari kita bahas satu persatu.

  1. BOS #SENSING itu cenderung bawel dan ngatur, jadi sering2lah laporkan aktivitas kerja kamu ke dia. 
  2. BOS #SENSING itu detil dan rinci, jadi buatlah laporan yang spesifik, detil dan serinci mungkin 
  3. BOS #SENSING itu suka kerja dan tidak suka diskusi. Jadi jangan banyak omong, kerja aja yang banyak. 
  4. BOS #SENSING itu transaksional. Ia suka bicara target. Lakukan dan langsung bicarakan juga sistem insentifnya . 
  5. BOS #SENSING itu menyukai kecepatan. Jadi jangan lelet. Apapun perintah kerjanya lakukan segera. 
  6. BOS #SENSING itu mengejar jumlah dan skala. Jadi berikan yg paling banyak & yg paling luas cakupannya. 
  7. BOS #SENSING itu menghargai efisiensi. Jangan boros. Hematlah apapun yang bisa dihemat. 

Kalau kamu sudah praktekkan yg diatas maka kamu akan disayang sama si BOS. Saatnya jalankan prinsip kedua. Bantu si BOS melakukan apa yang jadi kelemahannya. Ingat, BANTU. Bukan meMANFAATKAN kelemahannya.

  1. BOS #SENSING lemah dalam melihat visi jangka panjang, maka bantu dia merumuskan visi dan tahapannya. 
  2. BOS #SENSING lemah dalam inovasi, maka beri dia ide ide2 terobosan yang tidak terpikirkan sebelumnya. 
  3. BOS #SENSING kerjanya tidak berpola, shg banyak waste nya, maka bantu dia temukan pola kerja paling efektif. 

Ketika dua prinsip itu sudah kamu jalankan niscaya si BOS akan takluk dan bergantung sama kamu.

Bagaimana jika sayalah si BOS #SENSING itu? 

Pertama, bersyukurlah kalau Anda punya anak buah yang mempraktekkan saran saya diatas.
Kedua, jalankan kepemimpinan Anda dengan bertumpu pada kekuatan #SENSING. Simak berikut ini:

  1. BOS #SENSING harus fokus pada peningkatan volume atau jumlah hasil kerja. Apapun itu. 
  2. BOS #SENSING harus mampu mengakumulasikan modal, keuntungan, atau pengalaman. 
  3. BOS #SENSING harus mampu memanfaatkan peluang yang datang secara cepat. 
  4. BOS #SENSING harus bisa jadi broker. Menghubung2kan orang/modal/projek dan dapat untung dari situ. 
  5. BOS #SENSING harus punya mentalitas sebagai pedagang yang tekun 

Itulah tadi tips saya untuk  serta menjadi Bos #SENSING yang ideal. Semoga manfaat.


Selasa, 27 November 2012

10 Kunci SENSING

STIFIn Banten
By Indrawan Nugroho
Kenal sama orang yang sering bawel dgn urusan2 kecil? Kenal sama orang yang maunya selalu teratur dan rapi? Kenal sama orang yang selalu menuntut kepastian? Mau tahu gimana cara ‘menaklukkan’nya?
Di artikel Saya  sebelumnya ‘BedaOrangBedaPerlakuan’, Saya sudah uraikan tentang ke-5 Mesin Kecerdasan (MK). Salah satu dari ke-5 itu: SENSING, THINKING, INTUITING, FEELING, atau INSTINCT merupakan MK dominan kita.
MK dominan kita ini mempengaruhi bagaimana kita menyikapi dan merespon hal-hal yang terjadi disekitar kita. Bagaimana kamu dan pasangan kamu ingin diperlakukan BERBEDA satu sama lain. Begitu juga antara kamu dan atasan.
Jadi kalau kamu mau hubungan yang harmonis maka perlakukanlah dia sesuai dengan Mesin Kecerdasannya. Kemudian kenalkan dia tentang MK kamu supaya dia juga belajar memperlakukanmu sesuai dengan MK mu.
Nah pada artikel kali ini ini saya uraikan 10 cara terbaik kamu dalam memperlakukan orang SENSING.  Siap ya?
  1. Orang SENSING menghargai kerapian dan detil, maka berpakaianlah dgn rapi, bersihkan meja kerja kamu, puji penampilannya.
  2. Orang SENSING ingatannya bagus dan suka bicara masa lalu, maka pancing dia untuk cerita pangalaman hidupnya.
  3. Orang SENSING perlu kejelasan. Buatlah aturan main yang jelas dan apa yang diharapkan darinya. Jangan suruh dia menebak.
  4. Orang SENSING menyukai hadiah yang konkrit. Dari pada susah bikin puisi cinta, ajak dia ke Mall suruh pilih kado sendiri.
  5. Orang SENSING suka urutan. Ketika bicara padanya pastikan berurtutan. Ketika memberinya tugas urutannya harus jelas.
  6. Orang SENSING gesit. Mobilitasnya tinggi. Maka kamu harus bisa ikuti kecepatan geraknya, jangan mudah loyo.
  7. Orang SENSING suka yang praktis. Jangan ngomong konsep atau ide-ide liar kamu. Tapi apa yang bisa langsung dijalankan.
  8. Orang SENSING short-sighted. Jangan ajak dia melihat apa yang akan terjadi di masa datang, cukup apa yang ada disekitarnya saja.
  9. Orang SENSING suka berpetualang. Sering-seringlah ajak dia pergi jalan-jalan hingga panca inderanya terpuaskan.
  10. Orang SENSING memerlukan kestabilan. Jangan lakukan perubahan apapun jika tidak perlu. Berikan ia kepastian.
Nah itulah 10 Kunci SENSING. Sebenarnya masih banyak lagi ciri-ciri berikut tipsnya, tapi untuk sekarang segini dulu ya. Jadi segera temukan apa Mesin Kecerdasan si DIA, jika ternyata SENSING, maka taklukkan DIA dengan 10 Kunci SENSING diatas.
LANGSUNG PRAKTEKKAN YA! Kalau ada yang mau tanya-tanya, silakan langsung tulis di box reply dibawah.

Rabu, 27 Juni 2012

Sensing Extrovert (Se)

STIFIn Banten

Se adalah singkatan dari Sensing extrovert.  Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin-Kecerdasan.  Menurut konsep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada 5, dan S adalah salah satu diantara 5 Mesin-Kecerdasan tersebut.  Identitas Mesin-Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika Mesin-Kecerdasan digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya.  Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian Se sudah menjadi identitas kepribadian.  S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai Mesin-Kecerdasan lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.

Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepribadian yang berbasis kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya.  Kepribadian Se ini memiliki ke khasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain.  Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ 
(Physical Quotient).

Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri.  Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan abu-abu yang terletak di bagian luar atau permukaan otak.  Limbik kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Se.

Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang  lebih renggang karena mengandung sel otak lebih sedikit.  Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam.  Hal ini menyebabkan "tuan yang punya badan" menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber biorimiknya tergantung pemicu dari luar.

Mesin kecerdasan S sesungguhnya identik dengan otot.  Mereka memiliki otot yang kuat.  Otot yang kuat disebabkan karena orang S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik.  Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya oto berkembang dan menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak.  Tipe Se menyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan baterai (charger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tetapi lama kelamaan akan semakin kuat.  Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki kemampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan.
·      Intisari Tentang Anda:

Kecerdasan Anda Sensing berarti merujuk kepada panca indera anda, yang membuat anda konkrit dan praktis.  Kecerdasan tersebut dikemudikan bergerak dari luar ke dalam, sehingga Anda mudah kecipratan banyak peluang baru.

·      Sistem operasi otak berada di:
Belahan Limbik Kiri, Lapisan Kelabu (Luar)
·      Jenis kecerdasan:
Physical Quotient (kecerdasan pada jasmani/fisik)
·      Peranan:
Frontliner (Garda Depan)
·      Kelebihan:
Momentum (Kesempatan)
·      Target:
Opportunity (Peluang)
·      Harapan
Generating (Menghasilkan Laba)
·      Arah Merek
Merek pada jaminan dirinya
·      Tabiat terhadap uang
Boros
·      Bentuk Jasmani
Atletis yang kecil
·      Kekuatan Jasmani
Otot merah lembut
·      Fungsi Tubuh
Tenaga dan fleksibiliti (keluwesan)
·      Personality (kepribadian) yang kuat yang dapat diriset  secara prikometrik:
Adventurous                                  : Sangat berani/bersedia mengambil resiko/berjiwa petualang
Playful                                            :  Suka bermain
Demonstrative                                :  Lincah dan bebas gerak geriknya
Generous                                        :  Murah hati/dermawan.
Show offs                                       :  Suka pamer
Steady                                            :  Kokoh
Inoffensive                                     :  Tidak suka mengganggu
Endurance                                      :  Memiliki daya tahan
Deterministic                                  :  Deterministik

·      Empat Kata Kunci
Mengingat, Otot, Rajin, Tercetak.
·      Cara Belajar                                 
     Menandai bacaan, merekam peraga secara visual, mengulang latihan soal.
·      Mengingkatkan Minat Belajar    : 
Diiming-imingi dengan insentif yang terukur
·      Klu diri
Mencari Ladang untuk menanam uangnya.
·      Kemistri:  
Dikejar Harta

·   Keutamaan Sekolah menuju karir di industri yang sesuai
Ekonomi, Olahraga, kemiliteran, perhotelan, sejarah.
·      Sekolah menuju profesi pilihan lainnya:
Ekonom, atlit, tentara, bisnis perhotelah, sejarahwan, bankir, pertanahan, dokter, jurnalis, keartisan, manufacturing (pabrik produksi), sekretaris, pustakawan, operator, pegawai/staf, penyanyi, pekerja pabrik, security, pelukis naturalis, fotografer, cameraman, presenter, penari, pekerja lapangandalam berbagai sektor, dll.

·      Sisi positif yang perlu dibina dan hal yang perlu diwaspadai dari anda sendiri:
Tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perempuan, eksposure (paparan) petualangannya luas namun internalisasi kedewasaannya lambat, seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pendamping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta, pembawaannya terkesan lembut padahal suaranya sering melengking, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya (urutan) kuat. Dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tetapi cepat merasa tersudut dan kemudian kabur.


Ciri & Kepribadian Sensing Extrovert (Se)


Kepribadian yang seperti berkelamin ganda.  Terkadang kokoh seperti laki-laki dan terkadang sangat manja seperti perempuan. Perempuan jenis ini kalau sudah menjanda akan cenderung menjadi single parent karena merasa tidak perlu orang lain, kewanitaannya dan kelaki-lakiannya seperti sama-sama ia miliki. Berjiwa petualang yang ingin pergi menjelajah semua dunia namun hatinya kerdil sering minder.  Hebat dalam hal bersilat lidah namun punya kekuatan sebagai pendamping yang menyenangkan.
Pembawaan sehari-harinya kalem, lembut, seperti seorang pemalas namun sesekali ia akan menjadi petir yang sangat kuat. Sosok yang begitu dermawan namun ia tidak akan menghabiskan semua hartanya karena ia selalu mau menyiapkan belanja untuk bersenang-senang.  Mereka jenis penikmat yang tiada tandingannya.
Dalam hal kemampuan mengingat keadan secara kronologis  mereka ahlinya dan itulah yang menjadi kekuatan dia untuk berdialog bahkan hingga debat kusir dengan lawan bicaranya. Kepribadian pekerja yang tangguh, namun mereka tidak suka bekerja dalam suasana ketidakpastian.  Mereka termotivasi dengan adanya  kepastian.  Meski ia jenis pendamping yang setia namun jika sudah dilukai adalah jenis kepribadian yang segera memutuskan untuk minggat. Jika dicederai akan mudah kabur.