Sabtu, 25 Mei 2013

Mulailah Dengan Sumber Daya TERBAIK Anda


Dua tahun lalu, 2011, saya mengikuti sebuah workshop, di acara itu saya berkenalan dengan salah seorang ayah dari 2 orang putra putri yang menurut saya cukup vokal dengan sang Trainer sepanjang acara berlangsung. Hari ini saya sangat apresiasi terhadap beliau, saya ikut merasa bangga karena di tahun 2013 ini beliau telah merilis buku perdananya yang berjudul “Terapi Otak Gizi Buruk”, beliau adalah kang Fauzi Albarra CEO dari Berita Cilegon Online. saya sapa dengan panggilan kang Oji secara beliau lahir di USA alias Urang Serang Aseli. heheh

Tanggal 18 Mei 2013 kemarin alhamdulillah saya dan team dari Rumah STIFIn Banten berkesempatan menghadiri bedah buku Terapi Otak Gizi Buruk di Setda Cilegon bersama hampir 100 orang peserta dari berbagai usia dan latar belakang. Menarik, karena acara tersebut langka, biasanya kami menghadiri bedah buku dari penulis yang tidak kami kenal secara pribadi, namun kali ini kami melihat, mendengar penampilan salah satu putra terbaik daerah Banten.

Banyak hal yang saya pelajari disana, meskipun belajar tentang pikiran bukanlah hal yang baru bagi saya, namun adakalanya kita sebagai manusia perlu diingatkan kembali. Sebuah pepatah berkata “jadilah selalu gelas kosong dimana pun” artinya pikiran kita selalu dikondisikan untuk menerima informasi baru, “saya sudah tahu” adalah penghambat terbesar kemajuan diri karena sikap sudah tahu membuat pikiran kita menjadi gelas yang penuh, apa yang terjadi jika kita menuangkan air kedalam gelas yang terisi penuh? Karena Semakin banyak yang kita ketahui, semakin banyak pula yang kita tidak ketahui.

Diantara bahasan yang kang Oji jabarkan, ada sebuah tayangan yang sangat menyentuh hati dan ingin sekali saya bagi dalam tulisan saya kali ini, yaitu tayangan tentang pianis Liu Wei. apa yang menarik dari sosok anak muda yang satu ini, pianis luar biasa memang bukan hanya Liu Wei seorang, namun yang Outstanding dari sosoknya adalah Liu begitu ahli dalam memaikan piano dengan kedua jempol kakinya, ya anda sedang tidak salah membaca, dengan KEDUA JEMPOL KAKINYA. Wah sombong sekali, mungkin ada yang berfikir demikian, ia bukan sedang berunjuk kebolehan dengan kakinya, Liu memang tidak memiliki kedua tangan seperti kita. Ia terlahir dengan keadaan normal, namun sebuah keadaan memaksanya untuk kehilangan kedua buah tangannya. Maka bersyukurlah kita yang saat ini tidak punya kekurangan (fisik) sedikitpun. (cerita yang lebih detail tentang Pianis Liu Wei bisa kita simak di buku “Terapi Otak Gizi Buruk” karya Fauzi Albarra)

Banyak orang mengeluhkan keadaan diri yang serba kekurangan, kurang modal, kurang ganteng/cantik, kurang relasi, kurang pengalaman, dll yang akhirnya membuat mereka enggan bertindak. Manusia selalu diberikan kelebihan dan kekurangan, perthatikan ini! Setiap orang selalu memiliki sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai apa pun yang mereka inginkan. Seringkali kita membatasi makna dari sumberdaya tersebut, misalnya mengasosiasikan kata modal selalu dengan uang, padahal apakah modal itu melulu uang? Skill, kejujuran, tanggung jawab, ulet, mau belajar adalah juga modal, betul? Pikirkan ini, apakah seseorang yang “ribut” ingin modal uang lalu anda berikan modal uang misalnya, lantas otomatis membuat mereka berhasil? Yes berhasil merayu anda.. hehe.. banyak orang yang punya modal uang pun bingung mau buka usaha, tul gak? Bahkan orang yang menjadikan modal uang sebagai penghambat usaha mereka sebetulnya berpotensi untuk bangkrut. Yes! Bisnis tidak serta merta berhasil karena uang.

“Mulailah dengan keadaan terbaikmu”, mungkin itulah yang bisa sama-sama renungkan, pikirkan dan praktekan. Seperti kisah Liu Wei tadi, nggak punya tangan untuk main piano? Masih punya kaki yang sehat, normal dan bisa bergerak. Senada dengan kita yang ingin berbisnis, “enggak punya modal buat buka usaha?” mulailah jadi Marketing alias Makelar Everything heheh.. jualin produk/jasa orang lain, tanyakan apakah kita bisa bermitra dengannya? Atau mulailah dengan brosur/katalog. Simpel alasannya, orang jualan mau untung kan? Nah jika kita menawarkan keuntungan berupa membantunya menjual produk/jasa usahanya kira-kira mau nggak?

Di Komunitas Rumah STIFIn Banten, saya belajar dari para mentor bahwa kita memiliki modal bawaan yang disebut kecerdasan dominan di salah satu bagian dari 5 bagian otak kita, yang mana bagian tersebut sering digunakan dan sekaligus menjadi sistem operasi dalam diri kita. Aha! Itu juga merupakan modal terbesar dari diri kita yang berpotensi untuk berhasil lebih mudah dan nyaman dalam menekuni sebuah bidang profesi. Misalnya anda yang punya kecerdasan dominan seorang pemikir, logika, analisa data (Thinking) secara alamiah (genetik) akan lebih mudah untuk menekuni sebuah bidang profesi yang banyak melibatkan analisa, logika dan data sehingga ia berpotensi lebih unggul dibandingkan dengan mereka yang otaknya tidak dominan di area Thinking, nah thinking adalah modal (keberadaan terbaik) anda, mulailah dikembangkan dari situ, begitu pula dengan anda yang memiliki kecerdasan sensing, intuiting, feeling atau insting, mulailah dari yang anda mampu lakukan. Tuhan selalu memberikan sisi kelebihan dibalik kekurangan, kabar baiknya, kita semua punya potensi untuk sukses di bidang apapun yang kita minati. Jadilah versi terbaik dari diri anda, just good isn’t Good Enough. Kenali diri kita, kenali Tuhan kita dan SuksesMulia lebih cepat dan enjoy. Insya Allah.

@RizalMuharam
Pin BBM: 2633 A5E0
WhatsApp 08787 1111 220

beni badaruzaman

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar :

Posting Komentar