Rabu, 17 Juli 2013

RomadhON, Saatnya Move ON

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan, kelancaran dan kesempatan untuk bisa berjumpa dengan bulan suci penuh berkah ini. Sholawat dan salam tercurah kepada baginda Rasulullah SAW dan para sahabatnya sampai kepada kita semuanya. Semoga kita semua dimampukan olehNya untuk menyelesaikan ramadhan tahun ini hingga tuntas dan kembali menjadi pribadi yang fitri (suci), Aammiin.

Gimana kabar puasa ramadhan yang undah seminggu berjalan? semoga lancar, sehat dan diterima puasa kita, Aammiin. Hmm.. by the way sahabat hebat semuanya “barangsiapa yang dengan hati menyambut bulan ramadhan maka haram jasadnya disentuh api neraka” semoga kita termasuk golongan orang-orang yang dengan suka cita menyambut bulan ramadhan ini. Kapan lagi kita bisa “memaksa” diri kita untuk lebih beriman dan bertakwa selain bulan ramadhan? Betul atau benar? 

Saya pernah mendengar sebuah nasehat bahwa Tuhan (Allah SWT) tidak melihat hasil akhir namun Dia menilai proses yang kita lakukan hingga mencapai hasil akhir hal ini senada dengan pepatah “Success is journey not a destination”, sukses adalah sebuah proses bukanlah tujuan. Menurut saya ini sangat adil kenapa? Karena bicara tentang sukses atau peningkatan 4-TA (harTA, tahTA, kaTA dan cinTA) prosesnya harus diiringi dengan kemuliaan, rubah paradigma berfikir bahwa sukses aja engga cukup. Harta banyak pastika sedekahnya juga banyak, jabatan tinggi pastikan kebijakannya mensejahterakan masyarakat, ilmu (kaTA) tinggi digunakan untuk memakmurkan SDM dan SDA, dan pengaruh yang luas harus diiringi dengan membantu banyak orang menemukan kehidupan yang lebih damai.

Bicara menuju proses kehidupan yang SuksesMulia, Mahatma Gandhi kita tahu namanya, kalau kenal sih engga kayanya ya :D pernah berkata begini “hati-hati dengan PIKIRANmu! Karena pikiran akan menjadi kata-kata, kata-kata akan menjadi tindakan, tindakanmu akan menjadi KEBIASAANmu, kebiasaanmu akan mengakar menjadi KARAKTER dan karaktermu akan menentukan NASIBmu”. Apakah anda juga ingin hidupnya berubah lebih baik? Takdir selalu baik namun nasib belum tentu dan ternyata nasib bisa dirubah dengan cara merubah kebiasaan yang menjadi karakter kita dan itu dimulai dari hal yang sangat simple yaitu “merubah cara berfikir kita”. Apa yang telah anda rencanakan dibulan ramadhan ini? Sudahkah anda menentukan Visi yang jelas? Apa kebiasaan-kebiasaan baru yang anda niatkan untuk tumbuh dalam diri anda?

Dalam sebuah kesempatan, saya pernah menyimak seminar tentang “membentuk kebiasaan positif” dari seorang motivator, bapak Ismal Zeva dari Bandung, ternyata kebiasaan positif tidaklah tumbuh dengan sendirinya, ia (kebiasaan positif) adalah hasil pembentukan secara SENGAJA oleh mungkin lingkungan, keluarga atau pun motivasi yang kuat dalam diri kita. Sebagai contoh dulu sewaktu kita kecil pernah kah kita merasa malas pergi kesekolah? Saya yakin sebagian besar dari kita mengalaminya, apa yang dilakukan oleh orang tua kita dulu? Mereka mungkin memarahi, memberikan pengertian atau memberikan motivasi dan alasan-alasan agar kita mau bersekolah, hal tersebut dibentuk tidak dalam satu malam namun prosesnya mungkin tahunan akhirnya “pemaksaan” yang dulu orang tua kita lakukan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang seperti saat ini. Atau contoh lain, mungkin ada diantara anda yang sedang berlatih untuk bersedekah rutin dibulan ini? Awalnya mungkin tidak mudah menyisihkan secara rutin rezeki yang kita miliki, dari Rp.1.000 menjadi Rp.10.000, dan terus naik mungkin sampai sebuah kondisi dimana kita sangat ringan untuk bersedekah walaupun jumlahnya cukup besar, sadari bahwa hal tersebut adalah hasil “pemaksaan” kepada diri kita yang sengaja dibuat. 

Saya setuju tidaklah mudah untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan positif yang ingin kita bentuk, ada faktor penghambat yang mungkin kita alami, apakah itu dari internal atau eksternal diri kita. Namun ada sebuah poin penting yang perlu kita perhatikan dalam rangka menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif tersebut, yakni: faktor eksternal (LINGKUNGAN), apakah seseorang yang tinggal dilingkungan pesantren akan lebih mudah untuk menjadi seorang ustadz? Jawabannya ‘YA’ apakah seseorang yang tinggal dilingkungan Pemabuk akan lebih mendukung untuk menjadi seorang pemabuk? Jawabannya ‘YA’, YA atau YA?. Nabi SAW penah bersabda “Bergaul dengan penjual minyak wangi akan terbawa harum, bergaul dengan pandai besi akan ikut terperciki api” hadist tersebut menjelaskan bahwa lingkungan juga punya andil penting dalam membentuk citra diri kita walaupun ini cuma 80% katanya, namun tolong diperhatikan, 80% itu nilainya besar jika skalanya 100% setuju? 

Terkait dengan pembentukan kebiasaan-kebiasaan positif, inilah waktu yang tepat, it’s the time now for us! Kapan lagi pahala diobral, dosa-dosa dilaundry, amalan dilipat gandakan, setan-setan dibelenggu, nafas menjadi tasbih, doa-doa diijabah sepanjang hari selain di bulan Ramadhan. Ada orang yang tipenya orientasi hasil, akan melakukan jika ada imbalannya, nah bulan ini adalah moment yang sangat tepat untuk mengharapkan imbalan itu. Ada orang yang sangat butuh alasan untuk melakukan perubahan, bulan ini saatnya mereka menemukan alasan itu, ada tipe orang yang butuh suasana yang berbeda dari hari-hari lain untuk benar-benar mendapakan energi perubahan dan ada tipe orang yang butuh teman-teman yang sholeh-solehah untuk memotivasi mereka menjadi pribadi yang lebih baik,, ini bulan ini,, saatnya kita semua move on, bertumbuh menjadi pribadi yang lebih bermartabat, lebih saleh, lebih mulia dan lebih beriman dan bertakwa. 

Eits ada satu lagi hampir kelewatan, saat kebiasaan berubah fisiologi tubuh pun berubah, dalam pandangan ilmu pemberdayaan diri NLP (Neuro-Linguistic Programming) ternyata fisiologi tubuh, state (mood) dan pikiran terkoneksi dalam satu sistem, dengan mengubah salah satunya akan merubah seluruhnya, sebagai contoh bisakah anda menangis sambil tertawa? Hah bisaaa?? Ciyusan? Ada yang error dalam system saraf anda kayanya, coba tes STIFIn dulu deh sama @RizalMuharam di pin:2633a5e0 heheh.. tetep promosi :p. kembali ke laptop, pernah merasa bad mood? Atau pernah liat orang lagi bad mood? Coba perhatiin bagaimana kondisi fisiologi mereka? Diantaranya: badan membungkuk, pandangan melihat kebawah tidak fokus, nafas pendek dan lambat, apalagi? Bisa bantu saya? Nada suara rendah dan mulut tertutup rapat, tertarik kebawah (boleh sambil peragaain) heheh.. ini serius supaya kita tahu bedanya even anda lagi happy sekarang coba lakukan eksperimen singkat ini, saya jamin tiba-tiba mood anda yang tadinya happy jd unhappy. Just do it deh.

Udah praktekin? Gimana perasaan anda? Bosen, BT? Nah dengan merubah keseluruhan fisiologi anda akan merubah mood dan pikiran anda. Sekali lagi yukk sama-sama saya mau ngajak sahabat semuanya untuk merubah kondisi fisiologi dengan merubah kebiasaan yang selama ini sudah menjadi rutinitas yang dirasa kurang produktif atau dalam bukunya kake @JamilAzzaini berjudul ‘ON’, menumbuhkan myelin-myelin baru atau memori dalam otot (kebiasaan yang mengkarakter) selama satu bulan penuh dibulan ini, mumpung ada lingkungan yang mendukung dan sudah ada niatan dalam diri, so tunggu apa lagi?. Saatnya kita Move On dibulan RomadhON, Mauuu?? Ingat! Kebiasaan akan membentuk karakter dan karakter akan menentukan NASIBmu. Semoga bermanfaat yah! Ingetin saya kalau saya lupa  terima kasih telah membaca. Salam SuksesMulia

STIFIn Banten

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar :

Posting Komentar