Minggu, 09 Juni 2013

Cara Bijak Mencintai Anak


"Om Kami ingin anak kami itu memperoleh atau menikmati apa yang tidak kami nikmati waktu kami kecil, kami ingin anak kami memiliki kehidupan yang sempurna, menurut kami ini bentuk kami mencintai anak kami, bagaimana tanggapan Om"

Dialog diatas adalah sepenggal kalimat yg terlontar dari sebuah keluarga yg kehidupannya lebih beruntuk ketika mereka dimasa kecil, dan ini mungkin sebagian dari kisah kita juga.

Memanjakan anak tidak sama dengan mencintai mereka. Dengan memanjakan anak, Anda justru menjerumuskan mereka ke dalam ketidakmandirian. Anda tentu sadar bahwa Anda tidak akan bisa selamanya bersama-sama anak. Akan tiba waktunya dimana sang anak harus menjalani kehidupannya sendiri tanpa ada orang tua yang menyokong dan siap menjadi busa yang empuk ketika mereka jatuh. Untuk itu, Anda perlu memberikan pengalaman-pengalaman berharga tentang hidup, yang akan menyiapkan anak dalam menjalani kehidupannya kelak. Caranya, dengan MENCINTAI mereka:

Anda MENCINTAI anak ketika Anda membiarkan mereka jatuh dari sepeda, kemudian menyemangati mereka untuk mencoba lagi.

Anda MENCINTAI anak ketika Anda membiarkan mereka membuat kesalahan ketika mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), membimbing mereka menemukan kesalahan tersebut, namun meminta mereka untuk memperbaikinya sendiri. Sangat mudah bagi Anda untuk langsung memperbaiki kesalahannya, namun anaklah yang perlu belajar – bukan Anda.

Anda MENCINTAI anak ketika Anda membuat mereka menunggu sampai saat ulang tahun atau kenaikan kelas untuk memberikan benda-benda yang mereka inginkan. Anda memberikan pelajaran tentang usaha dan perasaan antusias menunggu untuk bisa mendapatkan hal yang berharga.

Anda MENCINTAI anak ketika Anda membuat mereka mengembalikan barang-barang yang mereka ambil dari orang lain. Anda meminta anak meminta maaf kepada pemilik barang tersebut dan menjelaskan kepada anak bahwa tidak semua hal yang mereka inginkan bisa mereka peroleh dengan seenaknya.

Anda MENCINTAI anak ketika Anda siap membantunya ketika ia terlibat masalah. Ketika ia yang menyebabkan masalah, Anda memastikan bahwa anak harus meminta maaf dan memperbaiki perilakunya. Sebaliknya, jika ia yang menjadi korban, Anda yakinkan dia bahwa Anda akan membelanya dan bersama-asma emncari jalan keluar.

Anda MENCINTAI anak ketika Anda seringkali mengatakan bahwa mereka adalah anugerah Tuhan bagi Anda, dan Anda adalah orang tua yang paling beruntung di dunia. Anda sangat MENCINTAI anak ketika Anda mengatakan hal ini setiap hari, sehingga mereka akan siap menghadapi dunia dengan perasaan berharga dan penuh percaya diri.

Nah, pada titik ini Anda pasti sudah bisa membedakan antara memanjakan dan mencintai anak. Anda juga tentu sudah sadar bahwa MENCINTAInya jauh lebih berguna bagi anak, dibanding jika Anda memanjakannya. Mudah-mudahan tulisan kecil di atas bisa membantu Anda dan istri menjadi orang tua yang mencintai anak dengan lebih baik lagi. Selamat menjadi orang tua yang bijak!

beni badaruzaman

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar :

Posting Komentar