Kamis, 20 Desember 2012

STIFIn Banten PIN Merchandise

beni badaruzaman
Dear STIFIner's, kali ini kami menawarkan atribut Rumah STIFIn Banten atau Merchandise. Merchandise kali ini kami tawarkan adalah PIN dengan aneka design yang bertema STIFIn dan Motivasi.

Untuk pemesanan bisa menghubungi promotor (lihat CONTACT US) terdekat di tempat anda.

Berikut Kami lampirkan design PIN dengan ukuran 44m

Senin, 17 Desember 2012

Tabung EPOS

beni badaruzaman

"Loh kok dikasih tau sih pak! " protes karyawan saya.

"Hmmm.... ada satu pelajaran disini"

"usaha kita ini tidak murni jual barang saja "

"bisa melayani dan memuaskan kebutuhan pelanggan adalah yang utama" lanjut saya

"Ga usah watir, klo emang rezeki itu jatah kita, pasti tidak akan kemana-mana."

"Jika pelanggan kita nyaman dengan pelayanan kita, dia tuh gak akan kemana-mana"
"Pasti dia tuh balik lagi ke kita"

Itulah obrolan singkat dengan salah satu karyawan design di tempat saya.
Sebelumnya ada pelanggan yang akan memesan undangan yang lumayan banyak sih. Cuma mintanya harus segera. Kondisi tidak memungkinkan, karena yg biasa ngurus undangan lagi berhalangan. Saya sendiri harus meluncur ke Jakarta untuk satu urusan. Trus saya kasih tahu bahwa kalo memang perlu cepat, saya tunjukan alamat, saya kasih tahu juga caranya berikut harganya.

Efek dari itu, segala urusan yg saya harus selesaikan, Beres semuanya tanpa ada hambatan ......
Ternyata dibayar kontan .....

Nah kita tinggal tunggu deh hasil kebaikan-kebaikan yg kita tebar, ada yang dibayar kontan, ada yang nanti, atw nanti anak cucu kita yang baru nikmati hasilnya.

Bahasa Kerennya adalah Tabung EPOS - Energi Positif -, kalo kita nabung, maka suatu saat kita bisa ambil tuh tabungan kita, kapan saja..

Allah SWT Maha Tahu mana yang terbaik.

Mau gampang urusan? Gampangin urusan orang lain !!!
Alhamdulillah, Ilmu Allah itu bertebaran dimana-mana.....

Kragilan, 17 Des 2012 

Work Life Balance itu Kebohongan

beni badaruzaman
By Jamil Azzaini

Banyak nasihat indah yang sebenarnya tidak bisa dikerjakan. Padahal yang utama dari sebuah nasihat adalah bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Percuma kata-kata indah terangkai dalam bentuk nasihat namun tidak bisa dikerjakan. Alih-alih bisa dilaksanakan, nasihat itu malah menjadi beban bagi penerimanya.

Salah satu nasihat yang sering kita dengar adalah hiduplah yang seimbang atau bahasa kerennya “work life balance”. Cobalah bertanya kepada si pemberi nasihat, apakah ia sudah menjalani hidupnya dengan seimbang? Dugaan saya, ia akan menjawab tidak.
Konsep work life balance itu mengacu kepada pembagian waktu yang seimbang antara berbagai kepentingan. Padahal faktanya, prioritas hidup orang setiap saat berubah. Sesuatu yang diprioritaskan pasti akan menyita waktu yang lebih banyak dibandingkan kepentingan yang lainnya.
Selain itu, work life balance sangat ditentukan faktor luar. Misalnya, saat kita berkomitmen ingin berkumpul dengan keluarga, tiba-tiba jalanan macet total di segala arah. Dalam kondisi seperti ini, nasihat agar kita work lifa balance justru menjadi beban yang menyiksa.
Gantilah nasihat work life balance menjadi “curahkan energimu”. Apa maksudnya? Fokus dan nikmatilah saat Anda melakukan sesuatu. Saat bekerja atau berbisnis kerahkan semua energi untuk melakukan yang terbaik. Hindari tubuh Anda di tempat kerja tetapi pikiran dan tindakan Anda melayang jauh dari pekerjaan.
Begitu pula saat bersama keluarga, curahkan energi Anda untuk memberikan yang terbaik. Singkirkan gadget, smartphone dan sejenisnya saat keluarga Anda mengajak bicara dan bermain. Kerahkan energi Anda untuk melayani dan memberi yang terbaik. Hindari, tubuh Anda bersama mereka tetapi tangan dan pandangan Anda ke “produk-produk teknologi” yang Anda bawa.
Ketika Anda “bercengkrama” dengan Sang Maha, kerahkan semua energi untuk menghadap kepada-Nya. Hindari, tubuh Anda melakukan gerakan-gerakan ibadah namun pikiran dan hati Anda melayang jauh ke tempat atau aktivitas yang berbeda. Ketahuilah, Dia bukan hanya melihat tubuh Anda tetapi mengetahui isi kepala dan hati Anda.
Fokus dan nikmatilah kegiatan Anda tanpa terbebani dengan nasihat work life balance. Namun, tetap sadarilah bahwa hidup bukan hanya tentang diri Anda tetapi juga tentang keluarga, negara, agama dan juga lingkungan Anda…
Salam SuksesMulia!

Rabu, 12 Desember 2012

RSB EnterTRAINment 2013

beni badaruzaman
Dalam menjalani kehidupan, kita sering dihadapkan dengan berbagai macam masalah seperti, apa yang kita kerjakan saat ini belum sesuai dengan pilihan hati, ingin mempelajari hal baru tapi sulit menyerap ilmunya, ingin selalu mengerti pasangan tapi tidak pernah mempunyai pemikiran yang sama, dan masih banyak lagi masalah lainnya. 

Apa itu EnterTRAINment?
adalah sebuah kolaborasi cantik antara ‘training’ yang berisi, dan ‘entertainment’ yang menghibur. Sebuah revolusi termutakhir dalam dunia pengembangan diri yang kami rancang sebagai jalan yang ringan, dekat, dan menyenangkan untuk menghadirkan kehidupan terbaik Anda.

Siapakah yang harus ikut pelatihan ini?
Wanita yang ingin sukses berkarir sekaligus menjadi istri dan ibu yang terbaik; pengusaha yang ingin melipatgandakan hasil usaha sekaligus menjadi sumber manfaat bagi sekitarnya; profesional yang ingin melejitkan semua potensi yang ada dalam dirinya; pejabat yang ingin menjalankan amanah yang diembannya dengan maksimal; ibu rumah tangga yang ingin mempersembahkan kehidupan terbaik untuk suami dan anak-anaknya; semua orang yang ingin menikmati kehidupan terbaiknya.

INGIN TAHU BAGAIMANA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN ANDA? DATANG LANGSUNG KE STIFIN ENTERTRAINMENT EVENT. ANDA AKAN DIARAHKAN MENUJU BAKAT ALAMI ANDA.

  • Dapatkan 2 Buah Voucher Umroh Senilai @ Rp. 3.5 Juta bagi pemegang ticket.  dari Arminareka Perdana - Ibu Ala Perwakilan Serang
  • Dapatkan Potongan Harga TES STIFIn Senilai Rp. 50.000,- 
  • Potongan 25 % uang muka Umroh  dari Arminareka Perdana - Ibu Ala Perwakilan Serang


Hari & Tgl :  Sabtu, 12 Januari 2013
Waktu :  08.00 - 12.00 WIB
Tempat :  Studio BARAYA TV - Graha Pena
                   Jl. Letnan Jidun No.7 Kepandean
                   (Lingkar Selatan - Serang - Banten)


Pilihan Profesi, Ikut Ortu atau Pilih Sendiri

STIFIn Banten
KOMPAS.com - Ada masa ketika anak memilih jurusan atau mengikuti profesi orangtuanya jadi kebanggaan keluarga. Dalam pertemuan keluarga besar, orangtua biasanya saling menanyakan pilihan profesi anak masing-masing. Mereka umumnya memuji anak yang memilih jurusan sesuai profesi sang ortu.

Apalagi, jika terkait dengan penerus usaha sukses mereka, entah di firma hukum, kantor akuntan, kantor notaris, atau apotek.

Saat ini, sekalipun ada banyak profesi baru, ada banyak orang yang tetap ingin berprofesi seperti orangtuanya. Apakah itu menjadi dokter, akuntan, pengacara, atau dosen. Tentu saja pilihan seperti itu tidak salah. Namun, kita sah-sah saja, kok, kalau memilih profesi yang berbeda dengan profesi ayah dan ibu.

Toh, sekarang banyak profesi yang dahulu terbayang dan terpikir oleh ortu kita pun tidak. Mulai dari profesi desain grafis dengan banyak spesialisasi, pengamat sosial media, disc jockey (penata lagu), koki, hingga penari profesional.

Sejalan dengan gaya hidup yang terus berkembang, kreasi baru, baik itu profesi maupun produk, ikut bermunculan.

Terinspirasi

Banyak di antara kita yang kuliah memilih jurusan karena terinspirasi profesi ortu. Sebut saja seperti yang terjadi pada kakak beradik Drey dan Rendi, warga Tangerang, Banten.

Berawal dari setiap hari melihat kebiasaan sang ibu yang berprofesi sebagai dokter, Rendi memilih bidang yang sama dengan ibunya. Rendi juga mengikuti jejak kakaknya, Drey, yang lebih dahulu masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.

”Aku baru semester pertama. Kakak lebih dulu satu tahun kuliah di kedokteran. Bukan karena ikut-ikutan dengan kakak, tetapi memang ingin menjadi dokter seperti mama. Aku juga suka pelajaran Biologi,” ujar Rendi yang sejak SD ingin jadi dokter.

Kesamaan bidang dengan ibu yang dokter umum dan kakaknya membuat Rendi sering berdiskusi tentang hal terkait dengan kedokteran. ”Kalau sekarang masih semester satu, mata kuliahnya belum terlalu susah, masih banyak teori. Enak juga pakai buku kuliah punya kakak,” ujar Rendi.

Agak berbeda dengan ibunya, Rendi ingin menjadi dokter spesialis. Hanya saja, dia belum menentukan sekarang. ”Konsentrasi dulu di kuliah kedokteran umum. Ke depan, aku ingin jadi dokter spesialis, tetapi belum tahu spesialis apa,” katanya.

Sementara Iqbal Ramadhani, mahasiswa Jurusan Teknik Komputer Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, memilih bidang berbeda dengan ayahnya yang pengusaha dan ibunya, seorang guru SMP.

Awalnya, ibunya meminta Iqbal kuliah di jurusan keguruan, tetapi karena tak sesuai dengan minatnya, tawaran itu ditolak. ”Dulu aku mau pilih bidang kesehatan, tetapi mendapat beasiswa di jurusan teknik komputer, ya, aku ambil saja. Kebetulan aku juga hobi komputer,” ujar Iqbal, yang mendapat beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rencananya, Iqbal akan meneruskan kuliah di Institut Teknologi Bandung setelah lulus dari pendidikan diploma tiga. ”Aku ingin melanjutkan ke teknologi informasi untuk bidang kesehatan. Mudah-mudahan bisa dapat beasiswa lagi,” harap Iqbal.

Pilihan Rendi dan Drey berjalan mulus, kebetulan pula kakak beradik itu punya niat kuat untuk tekun belajar di fakultas kedokteran. Iqbal juga beruntung. Walau memilih bidang berbeda, ayah-ibunya memberi keleluasaan, bahkan tetap mendukung keperluan anaknya itu.

Kisah berbeda dialami Bayu, mahasiswa perguruan swasta di Jakarta. Dari awal, dia meminati bidang visual komunikasi desain, tetapi ayahnya menentang keras. Begitu lulus SMA, ayah Bayu minta ia memilih jurusan akuntansi, tidak boleh kuliah di jurusan lain.

”Sering terjadi perdebatan karena ayahku tak mau mendengar alasanku. Pokoknya keinginannya harus aku ikuti,” tutur Bayu, yang mengalah dan kuliah di jurusan akuntansi.

Karena bukan jurusan idaman, motivasi belajarnya tak maksimal. ”Ya gimana, aku dari awal enggak pengin ambil jurusan ini,” lanjut cowok yang memiliki IP 2,7-2,9 itu.

Jangan larut

Psikolog pendidikan Harini Tunjungsari tak menyalahkan sikap seperti ditunjukkan Bayu. Namun, dia menyarankan, mereka yang punya masalah seperti itu sebaiknya tak larut dalam kekecewaan.

Untuk tetap bisa dekat dengan minatnya tadi, Kepala Bagian Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta itu menyarankan agar Bayu menjadikan bidang visual komunikasi desain sebagai hobi. Selain itu, ia juga perlu mengikuti kegiatan kemahasiswaan serta menjadi volunter kegiatan sosial untuk menambah wawasan, keterampilan, dan jaringan. ”Suatu saat pengalaman itu pasti akan berguna,” katanya.

Pengalaman itu penting karena pilihan pekerjaan setelah lulus bisa saja berbeda dengan jurusan di kuliah. Lagi pula, mereka yang memiliki pengalaman berorganisasi biasanya lebih cepat mendapat pekerjaan.

Menurut Harini, orangtua zaman sekarang harus mengikuti perkembangan agar wawasan bertambah karena profesi terus berkembang. ”Orangtua harus bersedia mendengarkan anak. Di situlah pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan anak sehingga ada keterbukaan anak kepada orangtua dan sebaliknya,” tuturnya.

Sepengetahuannya, tidak ada kecenderungan profesi ortu memengaruhi pilihan anak. Dan, sudah seharusnya orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih profesi yang diinginkan.

Masa ideal memilih jurusan atau profesi, lanjut Harini, adalah saat penjurusan di SMA. Itulah waktunya orangtua mendengarkan keinginan anak. ”Banyak kejadian, anak lulus SMA tidak tahu akan mengambil jurusan apa sehingga asal kuliah saja. Itu sebabnya, lebih baik ketika penjurusan, ortu berkomunikasi mendiskusikan hal tersebut kepada anaknya,” katanya. Jika saat SMA sudah jelas keinginan si anak, ortu tinggal mengikuti dan memfasilitasi.

Ada kalanya ortu tak mendukung karena kamu tak bisa meyakinkan ortu tentang pilihan jurusan atau profesinya. Dalam hal seperti itu, kamu harus menjelaskan profesi yang ingin dipilih sekaligus menunjukkan minat dan semangat tinggi untuk menggapai cita-cita itu.

Apabila kamu konsekuen pada pilihan, pasti ortu mendukungmu. Keterbukaan dan komunikasi kedua belah pihak memang kunci utama yang harus dilakukan demi pilihan yang terbaik bagi muda-mudi kayak kamu.(SIE/TRI)

SARAN STIFIn :
Manfaatkan energi dan waktu Anda untuk mengembangkan mesin kecerdasan Anda sendiri. Cukup fokus pada hanya 1 (satu) mesin kecerdasan anda. Jenis kecerdasan yang lainnya tidak perlu didisain tersendiri, cukup manfaatkan proses interaksi sosial dan belajar mengembangkannya secara in-promp-to. Jika disain hidup Anda sudah fokus pada kekuatan utama Anda maka otomatis akan lebih mudah sukses. Tidak hanya itu Anda pun akan merasaenjoy, karena apa yang Anda kerjakan tersebut adalah panggilan jiwa. Seperti bahasa gaul: ‘ini gua banget’. 


Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/12/10120476/Pilihan.Profesi..Ikut.Ortu.atau.Pilih.Sendiri 

Selasa, 11 Desember 2012

Salah BAKAT, RUGI 300 Juta Dollar

STIFIn Banten
Assalamu’alaikum sahabat Hebat! Salam SuksesMulia buat anda yang meluangkan waktu untuk membaca buah pikiran kami sekarang, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan, rezeki yang halal dan kebahagiaan hidup untuk anda dan keluarga. Aammiin.

Pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi kepada sahabat sekalian, tentunya bukan berbagi ‘ikan’ namun kami ingin berbagi ‘pancing’ agar kapanpun sahabat merasa lapar, anda bisa gunakan ‘pancing’ tersebut untuk mendapatkan ‘ikan-ikan’ sebanyak yang sahabat inginkan. Setuju?? Katakan ‘Pancing’ emangnye pilem Dora the Explorer hehe..

Sebelum kita bahas, apakah anda sudah merasa yakin dengan apa yang anda lakukan sekarang? Apakah anda sudah mengenali Potensi Terbaik dari diri anda? Kalo belum segera temukan mutiara itu, mutiara yang akan membuat anda bersinar layaknya sang “bintang terang”.

Sering sekali kami bertemu dengan rekan-rekan yang sangat ingin mengetahui potensi dirinya lewat Tes Finger Print STIFIn namun tidak sedikit juga yang akhirnya mereka menunda melakukannya dengan berbagai alasan, apakah sahabat juga mengalami kisah yang sama?. Well hidup ini pilihan *muka bijaksana*, itulah mengapa Allah SWT menciptakan SURGA dan NERAKA, agar manusia bisa memilih, mungkin itu salah satu alasan sang Maha Pencipta. By the way apa sih Untungnya? Apa sih Ruginya? Jika kita mengenal potensi diri sejak sekarang? Bukan sejak dini ya, dini mah anaknya bu RT.. hehe. Apa Kerugiannya jika ditunda?

Dalam sebuah tayangan televisi kami pernah menyaksikan sebuah acara yang sangat menginsipasi, waktu itu temanya “From Batam with Love” yang merupakan tema acara Mario Teguh Golden Ways disiarkan di Metro TV. Dalam sebuah dialog om Mario dengan seorang pedagang Jasa Foto Keliling disana, kami mengutip nasihat super dari om Mario Teguh bahwa “orang jepang menganut prinsip sukses 10 Tahun” artinya sesorang dikatakan Expert atau ahli dibidangnya karena telah melewati 10 Tahun latihan terdesain. Mungkin sahabat pernah mendengar faktor 10.000 jam latihan?. Faktor 10.000 jam yang membuat seorang bintang Golf profesional Tiger Woods dibayar dengan harga yang WOOOOWW!! Sambil Koprol.. haha..

Pertanyaannya adalah, jika hari ini kita belum menemukan Potensi terbaik dari diri kita, kapankah faktor 10.000 jam itu terjadi? Sukses ternyata tidak mudah, apalagi perlu penggemblengan secara masif. Jika yang kita lakukan sekarang adalah bukan berasal dari suara hati terdalam (bakat) maka akan sangat sulit dan letih sekali melewati 10.000 jam latihan, masuk akal? Faktor 10.000 jam latihan terdisain hanya akan terjadi jika kita telah menemukan “bintang terang” itu sekarang, dengan kata lain sekarang adalah hari pertama kita menuju 10.000 jam, hari pertama anda menyiapkan “karpet merah” anda.

Orang Barat berucap “Time is Money” atau waktu adalah uang. Yuk coba kita konversikan waktu 10.000 jam atau 10 Tahun itu dengan nilai uang:

86.400 detik/Hari  X 365 Hari/Tahun X 10 Tahun 
=
315. 360. 000 Detik
Seumpama 1 detiknya kita dibayar USD 1,- Maka
315. 360. 000 Detik x USD 1,- / Detik
USD 315. 360. 000

Salah BAKAT, Rugi 300 Juta Dollar, bagi kami angka itu sangat besar, jika dikonversi ke rupiah maka jumlahnya sangat sangat besar dan, itu baru dinilai dengan uang, ahh uang bisa dicari, bagaimana investasi tenaga, keringat, pikiran, perasaan, pengorbanan yang sudah dikeluarkan? Waktu 10 tahun berlalu namun ternyata selama ini bukan bakat anda yang dilatih melaikan kekurangan anda. Yang lebih kasihan lagi, bayangkan dan pikirkan apa yang terjadi dengan diri kita seandainya kita baru menyadari ‘kesalahan’ ini saat memasuki usia yang sudah tidak produktif lagi? Perjalanan sudah jauh tapi ternyata “nyasar” satu kata.. “kasihan deh lo” *sambil goyang jari telunjuk didepan wajah* hehe. Bukan anda tentunya. jadi menunda 1 Hari (Mengenali Potensi Diri) artinya RUGI....?? Isilah titik-titiknya :)

Okeyy.. pertanyaan saya adalah “Apakah dengan mengenali potensi diri akan otomatis sukses?” *sambil pasang muka songong* hihi.. Oooppss.. di Dunia ini hanya ada satu hal yang pasti yaitu The End of The Day, yang kita bahas sekarang adalah ilmu Peluang bukan ilmu pasti lho. Apakah pasti saya jadi presiden? Tidak pasti, tapi MUNGKIN saya jadi Mentri, apakah pasti saya jadi mentri? Tidak pasti, tapi mungkiiin anda jadi Gubernur. Apakah pasti saya jadi Orang Terkaya Dunia? Tidak pasti juga, Tapi MUNGKIN saya dan anda menjadi orang Terkaya di Indonesia. Tidak pasti namun hal itu sangat M-U-N-G-K-I-N terjadi bagi pribadi SuksesMulia yang PERCAYA, berdoa, berusaha dan beramal baik, insya Allah.

Sebelum terlambat, segera kenali potensi hebat diri anda dan mulailah latihan terdesain 10.000 jam menuju Pribadi SuksesMulia, meminjam yel Amazing Life Coach in Asia sekaligus Penulis Buku Best Seller “Amazing You” by dr. Andhyka P. Sedyawan @AmazingMentor, Be Amazing and Amazing You!! Sekali lagi hidup adalah pilihan, pastikan anda hanya memilih yang terbaik untuk hidup anda, semoga. SuksesMulia selalu buat anda!

Artikel Terkait:

Senin, 10 Desember 2012

Hujjah Naqli Penggunaan Sidik Jari

STIFIn Banten

Oleh Ust. UUS MAULUDIN, MA, CHt.

Hujjah pertama sebagaimana terdapat pada QS Al Qiyamah; 3-4, yaitu:
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?  bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna”
Hujjah kedua sebagaimana terdapat pada Hadist Shahih Bukhari, pada Kitab Al Faraid, Bab Al Qaif, halaman 798 hadits nomer 6771;
Dari Azzuhri dari Urwah dari Aisyah telah berkata suatu hari Rasulullah masuk ke rumahku dengan wajah ceria, beliau berkata wahai Aisyah tahukah engkau bahwa Mujazziz al Mudliji masuk melihat Usamah bin Zaid dan Zaid (ayahnya) sedang tidur berselimut menutupi kepala keduanya, sedangkan telapak kaki mereka nampak jelas, kemudian ia (Mujazziz Al Mudliji) berkata; sesungguhnya telapak kaki telapak kaki ini sebagiannya dari yang lainnya.
Hadist yang senada juga bersumber dari Imam Muslim dalam kitab Shahihnya hal 339 Kitab Ar Radha (menyusui) Bab Al Amal Bi Ilhaq Qaif Al Walad; dengan penambahan informasi bahwa Mujazziz itu seorang Qaif.
Pengantar
Berawal dari komentar salah seorang calon peserta Tes Sidik Jari STIFIn yang mengatakan, “Astaghfirulloh, amalan bid’ah apa yang sedang anda lakukan ini? Anda membungkus perdukunan dengan teknologi modern !”
Sejak masa jahiliyah sampai sekarang masih berkembang beberapa metode peramalan dan pengundian nasib, sehingga dikenal berbagai istilah seperti: al kuhanah yaitu meramal nasib atau perkara ghaib yang telah terjadi di masa lampau, al arrafah yaitu meramal nasib dan perkara ghaib yang akan terjadi. Keduanya melakukan berbagai macam cara diantaranya dengan at tanjim atau ilmu nujum yaitu mengamati posisi dan peredaran bintang-bintang tertentu, al khatthah  yaitu dengan cara menggunakan garis dan gambar tertentu di tanah atau di kertas, qiratul kaff (palmistry) yaitu dengan menggunakan garis-garis telapak tangan atau taqsim bil azlam yaitu dengan menggunakan anak-anak panah sebagai alat untuk mengundi. Ada juga ilmu ta’tsir yang menjadikan posisi dan keadaan bintang-bintang tertentu sebagai petunjuk (dalil dan penyebab) peristiwa-peristiwa dan nasib-nasib di bumi. Sehingga timbul ramalan ramalan tentang nasib, jodoh, keberuntungan, dan kesialan sesuai zodiaknya. Atau belakangan ini di Indonesia hanya dengan cara ketik reg spasi…… dan sejenisnya; yang mana semua praktik ramalan tersebut jelas diharamkan Islam.
Penjelasan
Sidik jari dalam Bahasa Arab disebut dengan  al banan, dan kata al banan disebutkan hanya 2 kali dalam Al Quran, pada Surat Al Anfal ayat 12 dan Surat Al Qiyamah ayat 4. Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arab mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al banan adalah jemari/ujung jari/sidik jari pada tangan dan kaki.
Kata al banan yang ada pada surat Al Anfal ayat 12 membahas taktik peperangan yang bermakna ujung jari sebagai sumber kekuatan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini, “Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman, kelak akan aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap tiap ujung jari mereka
Sedangkan makna al banan pada QS 75; 4 sebagaimana hujjah pertama di atas dapat merujuk pada pendapat Harun yahya dalam bukunya [1] yang menekankan bahwa sidik jari memiliki makna sangat khusus, karena sidik jari setiap orang unik bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik. Padahal sebelumnya orang menganggap sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Syeikh Muhammad Ali Ash Shabuni dalam tafsirnya mengatakan; pada al banan terdapat keunikan penciptaan dan ketelitian dalam pembuatannya, karena garis-garis (sidik jari) yang terdapat pada seseorang tidak pernah menyerupai manusia lainnya dimuka bumi ini.[2] Menurut Quraisy Shihab[3] melalui pengamatan –bukan melalui teks ayat – kita dapat mengetahui perbedaan sidik jari manusia. Dan ini merupakan kemukjizatan Al Quran dari segi sains (ijazul Ilmi).
Hadist sebagaimana terdapat pada hujjah kedua di atas, berawal ketika orang-orang munafik mencela Usamah bin Zaid yang telah diutus Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan perang pada umur yang masih muda. Mereka menyebarkan isu yang meragukan bahwa Usamah adalah anak Zaid bin Haritsah karena warna kulit mereka berbeda. Kemudian Mujazziz sebagai ahli qaif datang menganalisa sidik jari kaki keduanya maka hasilnya telah membuat Rasulullah SAW tersenyum dan persoalan fitnah orang munafik tersebut kemudian reda.
Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah dalam Kitab Zadul Maad Bab Hukum Rasulullah Wa Qadhauhu Bil I’tibar Il Qaif Wa Ilhaq An Nasab Biha pada jilid 5 telah menguraikan masalah bahwa al Qafah atau al Qiyafah berbeda dengan al Kuhanah (perdukunan). Dengan dalil di atas jelas bahwa Rasulullah mengharamkan Kuhanah dan menyetujui Al Qafah. Begitu juga Umar Ibnul Khattab dan Ali bin Abi Thalib meminta bantuan ahli Qiyafah (seorang qaif) ketika menghadapi kasus peselisihan tentang nasab seorang anak yang lahir dari wanita yang dicampuri oleh dua laki laki pada waktu suci.
Kesimpulan
Menganalisa sidik jari menggunakan pengetahuan dan teknologi mutakhir yang dimaksudkan bukan sebagai peramalan nasib tetapi hanya sebatas mendiagnosa jenis kecerdasan dan kepribadian seseorang merupakan pengembangan dari fungsi seorang qaif. Dan hal itu adalah Mubah.wallohu’alam bish showab

Referensi;
http://uusmauludin.com/hujjah-naqli-penggunaan-sidik-jari.html#more-94

[1] Harun yahya, Al Quran dan Sains, Bandung: dzikra, 2004 hal 95-96
[2] Muhammad Ali Ash Shobuni, tafsir Shofwatur Tafasir, Mesir: Dar Ash Shobuni, ttp jilid 3 hal 484
[3] Quraisy Shihab, Tafsir Al Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, Cet baru 2002, Vol 14 hal 531

Inspirasi STIFIn Personality

STIFIn Banten

Inspirasi dari keseluruhan STIFIn Personality adalah jangan berdiam diri dan menanti.  Lakukanlah sesuatu, berbuatlah yang terbaik. Tuhan menginginkan kita semua menjadi terbaik.  Untuk itu Tuhan telah memberikan ‘senjata keberhasilan’ agar kita menjadi yang terbaik. Sambutlah pemberian Tuhan tersebut dengan sukacita. Dalam paket pemberian Tuhan tersebut terdapat rahasia, kekuatan, dan kelemahan.  Ke tiganya berada dalam satu paket yang mesti diterima sekaligus.  Kenali paket tersebut.  STIFIn Personality menuntun Anda memahami paket ‘senjata keberhasilan’ tersebut secara baik.

Sekali lagi, kekuatan dimanfaatkan dengan cara bersyukur, kelemahan dihadapi dengan cara bersabar, dan untuk bersyukur dan bersabar serta mengenali rahasia-rahasia dalam paket tersebut tuntunlah dengan berilmu.

Jalur ilmu yang paling baik, adalah jalur ilmu yang semakin mendekatkan kita kepada Tuhan.  Jalur ilmu yang menerima dengan serta merta ilmu Tuhan dengan menggunakan kemampuan otak kita sebagai pendukung.  Yakini dahulu bahwa ilmu Tuhan yang Maha Benar itu pas tibenar adanya.  Adapun logika,  filsafat, pengetahuan, ilmu sains modern, penelitian, laboratorium, dan kajian-kajian berbagai disiplin ilmu hanyalah sebagai alat untuk menemukan ilmu Tuhan yang  tidak habis ditulis dengan tinta lautan.

Salah satu sifat ilmu Tuhan yang bisa kita ambil hikmahnya bahwa tidak ada satu pertentangan pun antara satu rumus dengan rumus lainnya di seluruh jagad raya ini.  Semua rumus diantara berbagai cabang ilmu pasti sejalan.

STIFIn Personality mencoba menguak secuil  ilmu Tuhan dengan menginduksi berbagai bidang ilmu dengan mencari ‘benang merah’ atau kesejalanannya menggunakan kerangka lima jenis kecerdasan. Rahasia kepemimpinan, pendidikan, interaksi sosial, psikologi perkembangan, manajemen karir, dan khususnya kajian tentang kecerdasan serta kepribadian ternyata dapat dirujuk perkara-perkara dasarnya menggunakan pendekatan lima madzab yang berasal dari lima jenis kecerdasan. Seolah-olah hukum jagat raya ini dapat disistema tikkan dalam lima mahdzab kecerdasan.

Jika segala sesuatu di jagad raya ini begitu sistema tis, begitu mekanis tis, maka sebenarnya menjadi lebih mudah memahami gejala-gejala alamiah yang terjadi di sekitar kita.  Contoh, jangan heran kalau di negara seperti Indonesia yang antropologinya Feeling  lebih banyak memiliki presiden orang Feeling juga. Soekarno, Habibie, dan SBY adalah orang Feeling.

Dalam sistema tika dan mekanisasinya Tuhan mengelola alam semesta itu yang begitu kompleks ini menjadi sistem yang simpel, berpola, dan seimbang. Jika kesederhanaan, keterpolaan, dan keseimbangan tertanggu maka akan menghadirkan musibah alam atau pun musibah kemanusiaan. Jika  daya tarik magnet (baca hubungan pasangan) itu sepatutnya posi tif-nega tif, pria-wanita,  tiba-tiba kesederhanaan ini diperumit dengan pasangan pria-pria dan wanita-wanita, maka keseimbangan sosial menjadi terganggu. Muncullah bencana kemanusiaan.

Keseimbangan hubungan terpola antar alam semesta dan antar manusia menunjukkan kesederhanaan cara kerja oleh kuasa justru yangsuper cerdas  tiada bandingannya.  Air diperlukan kayu, kayu diperlukan api, api diperlukan tanah, tanah diperlukan besi, dan besi diperlukan air. Orang yang berkorban (In) diperlukan orang yang kreatif (I), orang kreatif  (I) diperlukan orang yang bersemangat (F), orang yang bersemangat (F) diperlukan oleh orang yang rajin (S), orang yang rajin (S) diperlukan oleh orang yang efektif (T), dan orang yang efek tif (T) diperlukan oleh orang yang  suka menolong dan berkorban (In). Pola hubungan ini sekaligus menjadi hubungan kemistri antara satu dengan lainnya.  Ada kalanya hubungan seperti segilima saling diperlukan.  Ada kalanya menjadi hubungan model bintang yang saling mengalahkan.

Hal yang terpenting dalam STIFIn Personality yang paling perlu disimak baik-baik adalah se tiap manusia memiliki kecerdasan tunggal, bukan kecerdasan majemuk seperti teorinya Howard Gardner.  Memang di kepala setiap orang terdapat lima belahan otak yang masing-masing memiliki kecerdasan dengan proporsional tertentu.  Dalam praktiknya proporsionalitas itu tidak terjadi. Yang terjadi dalam keseharian justru seper ti “ the winner take for all”. Jadi sesungguhnya cara kerja kepala itu ternyata terpola, terprediksi, dan terotoma tisasi mengikuti satu jenis kecerdasan tunggal.  Kecerdasan inilah yang menjadi sistem operasi seseorang. Kecerdasan ini pulalah yang berkontribusi terhadap kemistri hubungan.  Dan kecerdasan tunggal inilah yang memberi ‘karpet merah’ atau ‘senjata keberhasilan’ sesorang untuk lebih mudah meraih harta, tahta, kata, cinta, atau bahagia. Jalur mudah seseorang untuk menunaikan misi hidupnya.

Setiap orang memiliki kelemahan. Pada saat yang sama se tiap orang memiliki kekuatan. STIFIn Personality mendorong Anda untuk berfokus kepada jalur kekuatan.  Karena energi yang diperlukan untuk mengatasi masalah dengan energi untuk menjalankan program keberhasilan sama besarnya.  Maka carilah habitat yang bisa menumbuh kembangkan kekuatan anda. Berinvestasilah disitu. Anda  tidak akan menyesal, karena ROI-nya akan sangat memuaskan.  Namun ha ti-hati, jangan salah dalam mengidentifi kasi jenis kecerdasan anda.

Setelah membaca STIFIn Personality Anda telah berada dalam misi tunggal keberhasilan anda. Ayolah, jangan kembali kepada kerumitan dan ke tidakpastian kembali.

Sebagai penutup, seharusnya saya perlu bersabar hingga semua uraian dan logika dalam STIFIn Personality dibuktikan dengan riset-riset ilmiah yang memadai satu demi satu.  Namun saya perkirakan Anda pun sudah tidak sabar mengetahui inspirasi-inspirasi baru yang disajikan STIFIn Personality.  Jadi bagi Anda yang ingin bersandar pada landasan ilmiah, teruslah untuk mengekplorasi inspirasi-inspirasi yang terdapat pada STIFIn Personality, melalui riset-riset yang sudah ada atau melakukan riset-riset tersendiri. Dan bagi Anda yang sudah tertunaikan rasa dahaganya, berpalinglah kepada cara hidup baru yang bersandar kepada pemberian Tuhan yang begitu berharga dalam diri kita yaitu ‘senjata keberhasilan’ Anda berupa kecerdasan tunggal anda.  Semua orang telah memilikinya. Cetak biru hidup anda. Karpet merah anda. Harta karun terpendam. Cara sederhana yang menjanjikan sukses. Dunia maupun akhirat. SuksesMulia.

Cukup Satu - Tetap Fokus- dan Pastikan HEBAT

STIFIn Banten

Kesimpulan utama STIFIn adalah manfaatkan energi dan waktu Anda untuk mengembangkan mesin kecerdasan Anda sendiri. Cukup fokus pada hanya 1 (satu) mesin kecerdasan anda. Jenis kecerdasan yang lainnya tidak perlu didisain tersendiri, cukup manfaatkan proses interaksi sosial dan belajar mengembangkannya secara in-promp-to. Jika disain hidup Anda sudah fokus pada kekuatan utama Anda maka otomatis akan lebih mudah sukses. Tidak hanya itu Anda pun akan merasa enjoy, karena apa yang Anda kerjakan tersebut adalah panggilan jiwa. Seperti bahasa gaul: ‘ini gua banget’.

Konsep tentang fokus pada hanya 1 (satu) mesin kecerdasan saja itupun pada dasarnya ilmiah karena pakar psikoanalisis Carl Gustaav Jung berpendapat bahwa diantara semua fungsi dasar (sekarang kami sebut dengan istilah lain yaitu mesin kecerdasan) hanya ada satu yang dominan.

Memang betul dalam riset lainnya, dikatakan bahwa ada 3% populasi orang yang dapat mengembangkan semua mesin kecerdasan sama baiknya. Dalam kaedah ini kami bukan memilih cara yang 3%, karena itu susah dan rumit, tetapi memilih cara yang kebanyakan orang berpeluang mampu melaluinya yaitu cara yang 97% dengan cukup berfokus kepada 1 (satu) mesin kecerdasan saja. Maka, pilihlah cara hidup yang tidak rumit tetapi efektif. Kaedah ini sangat sesuai dengan antropologinya karakter dasar masyarakat Indonesia.

Semua orang perlu bisa baca-tulis-hitung. Betul. Tetapi apakah semua orang perlu jadi bintang pelajar? Atau apakah semua orang perlu ‘makan bangku sekolahan’ untuk bisa sukses? Jawabannya tidak selalu, asal Anda dapat menukar dengan profesi pilihan yang lain. Maka janganlah latah dan ikut-ikutan dalam mendisain hidup Anda ataupun anak anda. Jalan yang ditempuh kebanyakan orang itu adalah jalan yang panjang, berliku, melelahkan, dan belum tentu berhasil. Konsep STIFIn Personality ini akan menunjukkan jalan shortcut, yang lebih pendek, lebih murah, lebih mudah, menyenangkan, dan peluang keberhasilannya tinggi. Konsep besarnya adalah mengubah alokasi energi dan waktu Anda yang tadinya ingin menjadi semua-bisa kepada menjadi cukup-satu-hebat.

Mungkin sebagian dari Anda mengatakan, “Saya sudah fokus kepada satu saja, tetapi mengapa masih belum berhasil?” Jawabannya, sudah dapat dipastikan karena Anda tidak menggunakan mesin kecerdasan Anda sendiri secara maksimal. Jadi, temukanlah yang satu tersebut dari yang asli bukan yang pendukung.

Kecerdasan manakah yang asli? Kecerdasan yang asli tersebut datangnya bukan dari bagian isi kepala yang volumenya paling besar atau yang kapasitasnya paling dominan, tetapi dari bagian isi kepala yang paling kerap digunakan, yang menjadi sistem operasi anda. Jadi dominasinya pada kekerapan penggunaannya. Ada kalanya yang dominan volume atau kapasitas dengan yang dominannya kekerapan digunakan itu berada pada belahan otak yang sama, namun ada kalanya berbeda. Maka hati-hatilah!

STIFIn akan membantu Anda menemukan belahan otak yang menjadi sistem operasi Anda atau yang dominan paling kerap digunakan. Kalau sudah mengetahui belahan otak yang satu dan asli tersebut, maka tangkap baik-baik dan jangan dilepas lagi, karena itu adalah ‘harta karun’ anda. Jika yang satu dan aslinya Anda adalah S (Sensing) maka berikan energi dan waktu yang maksimal untuk mengembangkan S anda. Sedangkan yang lainnya (T, I, F, dan In) disimpan sebagai cadangan, digunakan ketika perlu saja. Jika Anda ngotot ingin menjadi I (Intuiting) padahal Anda orang  S, maka Anda akan perlu energi dan waktu yang berlipat ganda. Karena di bagian I ini modal Anda lebih sedikit. Pendek kata Anda telah menjadi orang lain. Padahal di tempat itu jika Anda bersaing dengan orang I di medan pertempuran I sudah pasti Anda akan dilibas, walaupun orang I yang asli tersebut hanya mengeluarkan energi dan waktu separuh dari anda. Maka bersainglah di panggung Anda sendiri, dengan mengembangkan senjata Anda sendiri. Hal itu jauh lebih mudah dan sederhana.

Memilih tumbuh dan berkembang di jalur Anda sendiri merupakan satu-satunya pilihan yang tanpa risiko. Mengapa tanpa risiko? Jawaban normatifnya, karena itulah ‘garis-tangan’ keberhasilan anda. Jawaban logisnya:
  1. Modal kecerdasan Anda besar,
  2. Di jalur itu Anda yakin dan antusias,
  3. Kompetensi/profesi/profisiensi/kemahiran mudah ditingkatkan,
  4. Ketidakpastian/kegagalan dapat ditekan karena Anda ahlinya,
  5. Keteguhan Anda di jalur tersebut akan menciptakan lingkungan yang kondusif,
  6. Jika Anda istimewa penggarapannya, pendukung-pendukung akan mengitari anda, sebagaimana analogi teori gravitasi, dan
  7. Yang paling penting, Anda merasa nyaman dan enjoy berada di tempat itu. Kalaupun ada risiko kemungkinan risiko itu datang bukan berasal dari pilihan jalur tersebut, melainkan dari kekotoran mental, moral, dan spiritual anda.

Langkah berikutnya adalah Anda mengawal habitat pengembangan diri anda. Tugas orangtua/bos/supervisor menciptakan atau mencarikan habitat yang sesuai, agar seperti benih padi akan tumbuh di sawah yang berair. Ciptakan sinergi antara kepala dan habitatnya. Kalau mau belajar basket ya ke US. Mau belajar sepakbola ya ke Eropa. Mau belajar diplomasi ya di parpol. Mau jadi artis ya ke Jakarta. Mau jadi hafidz ya ke pesantren.

Sebenarnya investasi mencari habitat yang sesuai tersebut tidak perlu mahal-mahal atau pergi jauh-jauh, boleh jadi ada di sekitar kita yang penting  sejalan dengan misi tunggal kita. Jika demikian, selain guru di sekolah, sebenarnya yang lebih diperlukan adalah coach/pelatih yang membimbing pilihan profesi anda. Coach/pelatih tersebut akan menggarap pengembangan diri Anda lebih personal. Tahu cara memotivasi anda. Tahu cara mempercepat prestasi anda. Tahu kepada siapa Anda harus meneladani, mem-benchmark, atau meng-upcopy. Tahu cara Anda memberlakukan standar hidup anda. Buku ini membantu Anda paling tidak menjadi coach/pelatih awal dalam meniti karir Anda sendiri.

Boleh dikatakan, jika Anda telah memiliki tiga aset berikut ini ---mesin kecerdasan-habitat-coach--- maka jaminan keberhasilan Anda akan tinggi.

STIFIn tidak mengajak Anda terjebak kepada kompleksitas otak Anda melainkan mengajak Anda berada pada misi tunggal yang paling realistis.Menemukan misi tunggal tersebut akan menghadirkan keyakinan anda,sebagai motivasi internal yang paling mahal harganya.

Sabtu, 08 Desember 2012

Penggarapan Bakat dan Pembinaan Intesif

STIFIn Banten

 Saya sudah berlatih secara maksimal, saya sudah berusaha tetapi mengapa koqmasih belum juara juga”. Mau pontang-panting sepertiapapun berlatih selama prestasi belum bergerak itu namanya bukan berusaha. Itu hanya disebut bergaya.

Masih ingat rumus usaha dalam fisika. Usaha sama dengan gaya dikali jarak. Jadi kalau energi yang dikeluarkan tidak berhasil menciptakan jarak masih disebut gaya. Makanya, kalau berusaha yang betul supaya prestasinya bisa bergerak. Kalau tidak, cuma bergaya saja. Sayang buang tenaga.

Terlalu banyak orang di dunia ini yang cuma bergaya dalam menjalankan programnya. Tidak terkecuali orangtua yang mengikutkan anaknya dalam sebuah program yang intensif. Rumus fisika tadi adalah hukum alam yang terjadi kepada siapa saja. Berusaha yang tidak disertai dengan ilmu seringkali kandas. Tidak menciptakan gerak prestasi.

Jadi bagaimana seharusnya yang dinamakan penggarapan dan pembinaan yang intensif? Maka sederhananya ikuti hasil kajian Malcolm Gladwell. Baru disebut intensif ketika siap menjalani program 10,000 jam yang deliberate practice(atau mudahnya saya sebut program latihan terdisain). Hal terpenting dalam melakukan latihan terdisain ini harus dimulai lebih dini dibimbing oleh coach yang berkualitas. Usia dini berapa untuk memulai program intensif tergantung pada bi-dangnya dan mesin kecerdasan yang akan diprogramkan. Namun secara umum sudah bisa dimulai dari umur 6 tahun, karena anak-anak umur 6 tahun sudah bisa melihat jauh ke depan memproyeksi cita-citanya.


Penting untuk diingat meskipun secara umum program terdisain itu sudah dapat dimulai dari umur 6 tahun (bahkan ada yang 3 tahun) jan-gan sampai anak-anak kehilangan masa bermainnya hingga umur 9 tahun. Bagaimanapun untuk pertumbuhan mentalnya mereka perlu mengecapi masa kanak-kanak yang cukup. Demikian juga ketika program terdisain dilanjutkan hingga usia remaja, jangan sampai anak kita kehilangan masa remajanya.

Program terdisain itu memang memerlukan dukungan yang memadai dari orang lain untuk memastikan program yang diberikan berjalan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif dan yang bersangkutan enjoy.Pembagian peran yang utama diantara ketiganya adalah sebagai beri-kut:

Anak : Menghadirkan komitmen dan kesungguhan.

Orangtua : Memastikan ketersediaan waktu dan pergaulan bagi anaknya untuk menikmatimasa anak-anak/remaja.Memotivasi anak agar memiliki kom itmen dan kesunggu-han melalui internalisasi cetak biru si anak.Memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan ter-masuk menyiapkan pelatih. Bersama dengan pelatih untuk menjaga standar latihan dan gaya hidup si anak.

Pelatih :Mengenali mesin kecerdasan si anak, agar tahu bagaimana men-treatmentsi anak.Memiliki pengetahuan teknis terhadap program latihan terdisain untuk anak yang telah dikostumisasi dengan jenis kecerdasan anak.Telaten ‘memberi’ perhatian, bukan ‘demanding, terhadap anak supaya anak merasa nyaman, agency cost-nya rendah (tidak bikin stres). Memastikan 10,000 jam itu tidak patah di tengah jalan

Pilih Mengalir atau Terdisain

STIFIn Banten

Kehidupan yang mengalir adalah bagian dari takdir Tuhan. Maka jangan terlalu berambisi biarkanlah hidup kita ini ikut apa adanya sebagaimana Tuhan mau. Tugas kita adalah berusaha yang terbaik. Kenapa harus sibuk-sibuk mengatur Tuhan. Anak-anak yang lain ke sekolah ikutlah bersekolah. Lagi musim kursus matematika, ikutlah kursus sebagaimana kawan-kawanmu. Era sekarang dokter lagi laku dan banyak duit, kerjarlah supaya bisa juga menjadi dokter. Suami yang sayang istri itu biasanya suami pegawai negeri, karena ia memiliki banyak waktu untuk keluarganya. Kalau ia kawin lagi malah ia bisa dikeluarkan sebagai pegawai negeri. Terimalah kalau ada pegawai negeri yang melamar. Kenapa harus rumit-rumit menentang Tuhan. Jadilah hamba yang berserah diri.

Sementara orangtua yang lain mengarahkan anaknya dengan cara yang berbeda. Ayo sekarang pergi ikut tes sidik jari, supaya kamu tahu apa bakat aslimu. Apa yang Tuhan berikan sebagai bekal kekuatanmu untuk berhasil di dunia dan di akhirat. Mengeluarkan uang seharga sepasang sepatu sekali seumur hidup untuk mengetahui letak kekuatanmu masih bisa kami carikan. Sekarang kamu sudah tahu apa mesin kecerdasanmu.

Tuhan berarti punya rencana terbaik untukmu, sesuai dengan apa yang kamu usahakan. Cuma sekarang kamu perlu ilmu untuk memanfaatkan pemberian Tuhan. Baca dan pelajarilah buku STIFIn Personality yang sudah kamu dapat bersamaan dengan tes sidik jari tersebut. Sekarang kami akan membantumu untuk fokus pada sekolah, hobi, dan pengembangan profesimu supaya terarah. Kalau kita berusaha kan Tuhan akan memberinya. Jika kita punya target namun kita tidak berusaha mengejar standar hidup sesuai target tersebut, itu hanyalah angan-angan belaka. Angan-angan dimurkai oleh Tuhan. Namun jika kita sungguh-sungguh berikhtiar sesuai dengan standar yang diharapkan oleh target tersebut maka itu adalah cita-cita. Cita-cita adalah kemuliaan.

Setelah ini pola hidup keluarga kita lebih terarah. Masing-masing anggota keluarga sudah punya peta hidupnya. Sekarang tinggal kita luruskan niat kita bahwa apa yang dipilih dan dilakukan oleh kita dalam rangka beribadah kepada-Nya.

Mana yang lebih tepat? Keluarga pertama melahirkan ketenangan sesaat dengan ketidakpastian di masa yang akan datang. Keluarga kedua juga memperoleh ketenangan karena kejelasan peta hidup masing-masing anggota keluarganya. Keduanya menghadapi ketidakpastian, namun keluarga kedua telah ‘menanam’ sambil mereka berserah diri dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan membalas secara sempurna apa yang diikhtiarkan hamba-Nya. Sama-sama tidak ada beban. Keluarga pertama mengalir tanpa pengharapan, sedangkan keluarga kedua memiliki proyeksi masa depan. Sekarang Anda pembaca sudah dapat memutuskan mana yang terbaik?